The Search: Mencari Kerja di Masa Tua Karya Bruce Feiler

By Nayanika Eleanor - Agustus 15, 2023

The Search adalah sebuah buku yang dirangkum oleh Blinkist karya Bruce Feiler. Buku ini menceritakan tentang cara mencari kerja di masa tua.

Blinkist membuka The Search dengan menceritakan latar belakang banyaknya orang yang resign dari pekerjaan mereka akhir-akhir ini karena tidak menemukan makna.

Saat banyak orang sibuk mencari kerja, menurut Bruce Feiler, beberapa gen Z bahkan milenial memutuskan untuk resign dan lebih memilih membuka usaha sendiri untuk menghidupi masa tua.

Bagaimana sih cara mencari kerja untuk memenuhi kebutuhan hidup di masa tua yang memberikan makna, kebahagiaan, dan uang? Berikut rangkuman buku berjudul The Search karya Bruce Feiler.

Kebohongan Tentang Pekerjaan

Agar lebih mudah mencari kerja di masa tua yang memberikan makna, terlebih dahulu The Search mengajarkan untuk memantapkan diri bahwa pekerjaan menanamkan tiga "kebohongan" ini.

Memiliki Karier

Bruce Feiler meyakini bahwa pekerjaan adalah bentuk hukuman yang diberikan oleh Tuhan karena tidak menaati perintah-Nya.

Ia percaya bahwa pekerjaan baru muncul di awal abad ke-16 saat manusia mulai memiliki kendali penuh atas hidup mereka dalam hal numeral dan literasi dan agrikultur yang berkembang menjadi industri hingga kata tersebut muncul: karier atau jenjang.

Di awal 90-an, Frank Parsons membuka kantor untuk membantu orang lain menentukan "pilihan karier yang baik". Dari sini pula muncul istilah resume yang diminta oleh banyak perusahaan hingga saat ini.

Sayangnya pendekatan linier pada pekerjaan ini tidak cukup bagus. Berpindah kerja atau melakukan satu pekerjaan terlalu lama atau terlalu sebentar bisa berdampak buruk pada resume.

Dengan kecanggihan teknologi, pekerjaan dan skill baru dibutuhkan. Tentunya orang yang hanya memiliki satu skill dan tidak memiliki skill lain akan tergerus oleh hal ini.

Memiliki Jenjang Karier

Bruce Feiler menciptakan sebuah istilah yang disebutkan sebagai "workquake". Workquake menurutnya berarti momen gangguan atau evaluasi yang bisa membuat pekerjaan menjadi berarti.

Workquake bisa terjadi karena beberapa hal, termasuk memilih pekerjaan baru, melanjutkan sekolah, kehilangan pekerjaan, melahirkan anak, atau pandemi.

Meskipun workquake bisa jadi menakutkan dan membuat perekonomian tidak stabil, momen ini juga memberikan kesempatan untuk tumbuh, memperbarui, dan refleksi.

Dengan banyaknya kemungkinan terjadinya workquake, memiliki jenjang karier hampir sulit bagi semua orang. Bruce Feiler menemukan bahwa hanya ada 38% orang yang memiliki pekerjaan impian dan hanya 12% yang mengikuti passion mereka.

Tidak semua orang dapat memiliki pekerjaan impian mereka dan tidak harus mengejarnya. Kadang ada juga orang yang bekerja dan melepaskan pekerjaannya karena beberapa hal.

Bagi Bruce, hal itu disebutnya sebagai kupu-kupu atau butterflies yang diambil dari istilah butterfly effect. Entah orang, pengalaman atau hal lain yang bisa memberikan makna pada hidup, Bruce berpesan untuk mengejarnya.

Memiliki Sebuah Pekerjaan

Bruce Feiler menemukan bahwa 68% orang memiliki lebih dari satu pekerjaan. Pekerjaan tidak hanya sesuatu yang dilakukan di kantor, tetapi juga keluarga, persahabatan, dan organisasi non-profit yang membutuhkan tanggung jawab.

Dengan banyaknya pekerjaan itu, saat ditanya soal apa pekerjaan utama mereka, hanya 39% responden yang bisa menjawabnya.

Selain pekerjaan utama, biasanya orang memiliki pekerjaan sampingan yang memberikan uang tambahan, makna, atau pilihan. Ia juga menemukan bahwa 75% orang setidaknya punya satu pekerjaan sampingan.

Pekerjaan ketiga adalah pekerjaan impian yang biasa dilakukan saat waktu senggan, seperti menulis novel atau membuat kue dengan harapan bahwa pekerjaan ini bisa menjadi pekerjaan utama.

Pekerjaan keempat biasanya adalah pekerjaan sosial, seperti merawat orang lain. Pekerjaan ini memang jarang menghasilkan uang, tetapi memberikan makna.

Yang terakhir adalah ghost job, yaitu sesuatu hal lain yang terasa seperti pekerjaan, termasuk diskriminasi, rasisme, kurang percaya diri, atau kecemasan finansial.

Pekerjaan yang Sebenarnya

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pekerjaan itu ada banyak. Dan pekerjaan kantor juga selalu berubah. Hanya kitalah yang bisa menentukan apa sebenarnya pekerjaan itu.

Di satu sisi, pekerjaan adalah keseimbangan antara waktu, usaha dan uang. Sementara di sisi lainnya, pekerjaan adalah makna, tujuan, dan kebahagiaan.

Sementara keberhasilan dapat diartikan sebagai bagaimana keseimbangan itu sesuai dengan seluruh kehidupan kita secara keseluruhan.

Dari sini kita tahu bahwa kesuksesan sebenarnya berbeda bagi tiap individu. Jadi, apa definisi kesuksesan bagimu? Bruce Feiler menawarkan istilah "audit makna".

Pertama, evaluasi masa lalu. Cari tahu tentang pendapat awalmu tentang pekerjaan. Apakah ada pekerjaan impian yang tidak terlaksana? Pikirkan segala hal tentang pekerjaan, uang, dan keberhasilan yang sudah kamu tahu.

Kedua, kaji masa kini. Cari tahu prioritas, apa yang penting, apa yang berubah dari dua, tiga, lima sampai sepuluh tahun lalu, apa fokus utamamu?

Langkah kedua ini adalah tentang apa yang penting dalam hidup. Caranya adalah dengan mengetahui apa ayng kita lakukan atau ciptakan, siapa yang paling berarti, dan apa atau siapa yang selalu menjadi motivasi. Dari semua pertanyaan itu, siapa atau apa yang tidak berubah?

Langkah terakhir adalah menciptakan masa depan. Dari kedua langkah tersebut, kita bisa mulai merancang masa depan. Caranya dicantumkan dalam buku The Search berikut ini.

5W + 1H

Ya. Untuk menyarankan masa depan, Bruce Feiler menyarankan kita untuk menanyakan Siapa, Apa, Kapan, Di Mana, Mengapa, dan Bagaimana tetang masa lalu, masa sekarang, dan masa depan menggunakan tiga tahap sebelumnya.

Siapa? Kita ingin menjadi siapa? Mulailah dengan mengingat masa lalu. Apa yang dikatakan orangtua tentang pekerjaan? Apakah ada hal negatif yang mereka tanamkan?

Lalu, siapa yang dominan di kehidupanmu sekarang? Apa yang didapat dari mereka? Lalu, tanyakan pada diri sendiri: kamu ingin menjadi seperti apa?

Apa? Di sini, pikirkan kisah yang kita ingin terjadi di masa depan terkait kesuksesan. Coba lanjutkan kalimat: Aku ingin melakukan pekerjaan yang...

Coba cari tokoh yang menjadi inspiras. Apa yang menginspirasi. Lalu, apa hal terbaik atau terburuk dari pekerjaanmu sekarang?

Kapan? Kapan adalah waktu di mana kita ingin perubahan terjadi. Waktu ini bisa sekarang atau nanti. Jika sekarang, berarti sudah ada triger yang membuatmu ingin berubah. Jika nanti, tuliskan rencana yang dibutuhkan.

Di mana? Lanjutkan kalimat ini: Aku ingin berada di tempat di mana... Untuk menjawabnya, kamu bisa melakukan perbandingan dari tempat sebelumnya atau sekarang yang kurang nyaman dan pindah ke tempat nyaman di masa depan sesuai keinginanmu.

Mengapa? Perubahan selalu disebabkan oleh kekecewaan. Cari kekecewaan di masa lalu dan masa sekarang. Adakah masalah yang ingin diselesaikan. Lalu, lanjutkan kalimat: Tujuan hidupku sekarang adalah...

Bagaimana? Mencari cara untuk merangkai masa depan bisa dibilang sulit. Namun, Bruce Feiler dalam The Search memberikan cara yang mudah, yaitu dengan mengizinkan diri sendiri untuk berubah.

Pertama, Bruce menginginkan kita untuk mengingat nasihat terbaik terkait pekerjaan yang pernah kita peroleh. Lalu, jawab pertanyaan: Bagaimana caramu mengizinkan dirimu berubah?

Lalu, lanjutkan kalimat berikut: Nasihat terbaik untukku adalah... Melengkapi kalimat ini mungkin membutuhkan waktu. Kita hanya perlu jujur pada diri sendiri dan berani mengungkapkannya.

Bruce Feiler tidak memberikan langkah pasti agar kita bisa berubah dalam bukunya. The Search membebaskan kita mencari kerja di masa tua sesuai situasi dan keinginan kita.

Sudah menemukan ingin melakukan pekerjaan apa yang berarti di masa tua?

  • Share:

You Might Also Like

0 comments