AI: Sepuluh Visi di Masa Depan

By Nayanika Eleanor - November 03, 2022

Sering kali, dunia moderen terasa seperti fantasi sci-fi. Siapa yang menyangka bahwa suatu hari Anda dapat meminta gawai rumah tangga untuk memainkan sebuah lagu atau bahwa Anda bisa memiliki komputer di kantung untuk mengingatkan waktunya berjalan-jalan?

Namun, itu hanyalah awal. Pengembangan deep learning dan akuisisi bahasa alami akan mendongkrak inovasi AI. Mobil dan senjata tanpa awak juga sedang dikembangkan. Dan video deepfake dan gim realitas virual menjadi semakin meyakinkan hingga sulit dibedakan dengan yang nyata.

Blinkist kali ini akan membahas cerita fiksi pendek tentang bagaimana dunia di 2041 - yaitu setelah 20 tahun pengembangan AI - diikuti dengan analisis dampak pengembangan ini pada masyarakat. Keduanya dapat membantu Anda mempersiapkan diri menghadapi revolusi AI.

AI Dapat Membantu Kehidupan Sekaligus Mempersenjatai Data Anda

Di Mumbai, pada 2041, keluarga Nayana mengurangi premi asuransi mereka secara drastis dengan menandatangani asuransi baru di perusahaan lain bernama Ganesh Insurance. Dengan ganti mereka harus menyerahkan semua data pribadi ke perusahaan.

Ganesh memerintahkan keluarga itu untuk menggunakan beberapa aplikasi untuk segala hal, mulai dari investasi hingga menemukan diskon supermarket terbaik, dan selama beberapa minggu, ponsel mereka selalu memunculkan berbagai rekomendasi.

Aplikasi-aplikasi itu memberitahu saatnya minum air, memberitahu kakeknya untuk berkendara lebih pelan, dan mengomeli ayahnya yang perokok keras hingga akhirnya ia berhenti. Dengan setiap keputusan yang merkea buat, premi asuransi mereka menurun. Tampak seperti solusi win-win bagi mereka.

Ketika Nayana jatuh cinta dengan seorang pria yang hidup di lingkungan kurang sejahtera, premi keluarganya meroket. AI seolah menyatakan bahwa lelaki itu berada di status sosial berbeda dan menyatakan bahwa hal itu berisiko bagi keluarga mereka.

Cerita Nayana memberikan gambaran menakutkan bahwa AI dapat kembali melahirkan diskriminasi yang sudah terjadi di masyarakat kita. Salah satu pengembangan AI yang paling besar di dekade terakhir adalah deep learning. Deep learning membuat komputer membuat prediksi, mengklasifikasikan datan, dan memahami pola.

Deep learning adalah teknologi yang digunakan Facebook untuk membuat rekomendasi pribadi dan memaksimalkan waktu yang Anda habiskan di jaringan itu. Dengan menganalisis setiap klik yang Anda buat dan membandingkan data ke jutaan orang lain di sistem mereka, platform ini dapat memprediksikan hal yang menarik bagi Anda secara akurat.

Deep learning dapat memberikan banyak manfaat. AI dapat menganalisis jutaan data dan membuat hubungan yang biasanya terlewat oleh manusia. Namun, AI tidak mampu membandingkan perbedaan kecil dan tidak memiliki kompleksitas pikiran manusia. AI tidak dapat memahami pengalaman pribadi, konsep abstrak, dan logika.

AI sangat rentan terhadap bias dan diskriminasi. Dalam cerita Nayana, aplikasi itu tidak tahu bahwa cintanya berasal dari "kasta" berbeda sehingga kedekatannya tidak akan sesuai untuk lingkungan sosialnya. Namun, dengan menganalisis data keluarga dan melacak tempat tinggalnya, AI masih dapat menyatakan bahwa kedekatan keduanya dapat menjadi "ancaman" bagi keluarga Nayana.

Deep learning akan semakin terlihat di mana-mana di beberapa tahun mendatang. Pertanyaan tentang cara membuatnya bermanfaat bagi masyarakat keseluruhan akan menjadi salah satu tugas paling penting kita di masa mendatang.

Deepfake Menjadi Semakin Nyata Hingga Sulit Menemukan Adanya Penipuan

Amaka ketakutan. Perusahaan tidak jelas bernama Ljele memintanya untuk menggunakan keterampilannya sebagai programmer ahli untuk membuat video deepfake untuk mereka. Ia harus membuat video tentang seorang politisi Nigeria ternama yang mengakui telah melakukan sebuah perbuatan berskandal. 

Jika Amaka menolak, perusahaan itu akan membuat sebuah video palsu yang memperlihatkan Amaka mencium lelaki lain di sebuah klub malam. Hal ini dapat membuatnya dipenjara dan menyebabkan masalah yang lebih besar antara dia dan keluarganya.

Pada 2018, video mantan Presiden Obama yang menyebut Presiden Trump "sialan" menjadi viral dan menyebabkan kegemparan. Ternyata, video itu adala deepfake yang dibuat oleh Buzzfeed untuk menunjukkan apa yang mampu dilakukan teknologi AI dan memperingati orang-orang untuk tidak menelan mentah-mentah apa yang mereka lihat.

Untuk membangun teknologi pembuat deepfake, pengembang harus mengajari komputer untuk memproses dan memahami gambar. Jadi, mereka terinspirasi dari otak manusia yang memiliki korteks visual yang mengumpulkan informasi suatu gambar sebelum mengirimkannya ke neokorteks, yang memproses informasi itu, lalu menerjemahkan berbagai makna kompleks dari hal yang telrihat. Menggunakan ini, desainer membuat convolutional neural network atau CNN.

Untuk membuat deepfake, Anda membutuhkan teknologi tertentu yang disebut Generative Adversarial Network, atau GAN, yang terdiri dari dua CNN. Salah satunya adalah "pemalsu", yang menganalisis puluhan juta piksel dalam setiap gambar yang dilihatnya, mengambil karakteristik unik dari setiap gambar.

Jika pemalsu telah menganalisis sebuah gambar, ia dapat membuat gambar palsunya. Pemalsu akan mengirimkannya ke CNN kedua dalam jaringan yang merupakan semacam "detektif". Detektif akan membandingkan gambar palsu dengan yang asli dan memberitahukan pemalsu jika terdapat kesalahan. Pemalsu kemudian menggunakan masukan itu untuk memperbaiki gambar dan mengirimkannya kembali ke detektif. Siklus ini terjadi jutaan kali, hingga gambar palsu tidak dapat dibedakan dengan aslinya. Dan proses ini dapat digunakan untuk membuat video dan gambar deepfake yang terlihat sangat asli.

Tentunya hal ini membawa konsekuensi buruk. Seperti yang ditunjukkan dalam cerita Amaka, deepfake dapat digunakan sebagai senjata politik, merusak nama baik kandidat atau menyebarkan propaganda. Ini juga dapat digunakan untuk mengintimidasi atau mencancam orang. Kenyataannya, pada 2019, beberapa produk porno deepfake yang memperlihatkan wajah selebiti membanjiri situs porno.

Untuk melawan deepfake, para programer berpacu untuk membuat perangkat lunak yang dapat mendeteksi anomali yang tidak dapat dilihat mata manusia. Namun, deepfake juga mampu berevolusi secepat itu.

Teman AI Membantu Orang Belajar Secara Berbeda

Orangtua Golden Sparow meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil ketika ia masih seorang anak-anak sehingga ia dikirim ke panti asuhan. Orang-orang yang merawatnya membuatkan teman spesial untuknya, teman yang dipanggilnya Atoman, seperti pahlawan super favoritnya.

Untuk melihat Atoman, Golden Sparrow harus memakai kacamata khusus dengan antarmuka realitas virtual. Akhirnya, ia mengenakannya sepanjang waktu. Atoman adalah teman sempurna karena ia mengetahui banyak hal tentang Golden Sparrow karena ia dapat mengakses datanya. Dan sebuah pita biometri yang tertempel di pergelangan Golden Sparrow terus-menerus memberikan aliran informasi langsung tentang keadaan fisiologi serta perilakunya.

Atoman menjadi sahabat Golden Sparrow, membantunya mengerjakan PR, menjawab pertanyaan, dan merencanakan petualangan dengannya. Namun, Atoman sering bercakap dengan Golden Sparrow layaknya rekan berbicara yang sesuai bagi anak kecil yang kesepian.

Meskipun banyak orang tidak memiliki teman virtual seperti Atoman, banyak orang sudah berinteraksi dengan AI pembantu - bercakap-cakap dengan pembantu otomatis ketika mengubah jadwal tiket pesawat, misalnya.

Ilmuwan komputer sudah mencoba untuk memberikan kapasitas pada komputer untuk berbicara dengan manusia selama beberapa dekade. Namun, hingga baru-baru ini, usaha ini terhambat oleh betapa melelahkannya mengajarkan komputer cara merespons percakapan.

Invensi "transformer" Google pada 2017 mengubah semua itu. Transformer adalah serangkaian jaringan syaraf transduksi. Dengan menganalisis jutaan halaman teks, ia dapat mengidentifikasi pola percakapan dan memprediksi respons jawabannya dari pernyataan tanpa perlu adanya campur-tangan manusia.

Baru-baru ini, institut OpenAI meluncurkan mesinnya yang dapat meniru gaya menulis penulis siapa pun dan menulis puisi. Mesin ini dibuat dengan memasukkan teks yang membutuhkan 500.000 tahun bagi manusia untuk membacanya.

Ingat bagaimana Atoman membantu Golden Sparrow mengerjakan PR-nya? Perkembangan ini berpotensi mengubah pendidikan seluruhnya. "Guru" AI yang sudah disesuaikan dapat memberikan perhatian pada setiap murid yang tidak dapat mereka dapatkan di kelas pada umumnya.

Tutor Ai dapat membantu guru mengerjakan tugas memberatkan mereka, seperti menilai makalah, memberikan PR, dan menjawab pertanyaan umum. Sementara itu, guru manusia masih dapat menjalankan peran pentingnya membantu murid membangun kecerdasan emosional, kreativitas, dan keterampilan sosial - segala hal yang dimiliki manusia, tetapi tidak dimiliki AI.

AI Akan Mengubah Perawatan Kesehatan bagi Generasi Covid

Chen Nan adalah bagian dari generasi Covid yang tumbuh dua dekade setelah Covid-19 merebak dan melumpuhkan dunia. Ia tidak ingat kapan orang-orang tidak takut sakit. Covid kembali setiap tahun sebagai flu musiman. Setiap orang harus mengenakan membran biosensor di pergelangan tangan yang mentransmisikan data fisiologis secara langsung. 

Chen memiliki ingatan traumatis akan kakek dan neneknya yang meninggal saat merebaknya Covid pertama dan ia sangat takut terinfeksi hingga ia tidak pernah meninggalkan apartemennya.

Semua yang dibutuhkannya didisinfeksi dan dibawakan ke pintunya oleh robot pengantar. Robot rumah tangga membantunya bersih-bersih. Dan ia bekerja secara daring. Jadi ia tidak perlu keluar rumah - kecuali ketika ia merasa sangat terisolasi dari dunia. Bagaimana ia bisa membangun hubungan atau jatuh cinta dengan keadaan terkurung seperti itu?

Cerita Chen Nan adalah tampilan spekulatif tentang dampak jangka panjang Covid yang bisa terjadi pada manusia. Namun, satu hal yang pasti: Pengembangan AI akan terjadi pada cara menghilangkan virus dan membantu manusia menyesuaikan perilaku agar tidak terkena virus itu.

Bahkan sekarang, tidak jarang orang bergantung pada ponsel untuk menghitung risiko infeksi dan banyak negara telah membuat aplikasi yang akan mengirimkan peringatan ketika orang yang berpotensi terinfeksi berada di dekat mereka. Aplikasi ini hanya akan lebih sering terlihat yang mungkin akan mengarah pada pertempuran antara privasi dan keamanan.

Sekarang, orang-orang harus menunjukkan status vaksin mereka melalui kode QR di aplikasi. Di masa mendatang, mungkin mereka harus memakai membran biosensor, seperti yang disebutkan dalam cerita, yang mentransmisikan data fisiologis dan menunjukkan kapan vaksinasi mereka berakhir. Dan catatan kesehatan menjadi terdigitalisasi, dokter akan sangat bergantung padanya ketika mendiagnosis dan mengobati penyakit. Dan perangkat lunak terbaru akan merevolusi kecepatan pembuatan vaksin Covid.

Covid mungkin juga berdampak jangka panjang pada kesehatan mental dan perilaku sosial manusia. Ketika sebagian besar orang tidak sepenuhnya bersembunyi dari dunia, banyak orang yang sudah khawatir akan tempat dan orang yang mereka tuju.

Teknologi AI seperti robot pengantar akan memungkinkan perubahan perilaku ini. Namun sejauh ini, robot tidak dapat merasakan cinta. Jadi, orang-orang yang sangat menginginkan hubungan tatap muka, seperti Chen Nan, akhirnya harus mendorong dirinya sendiri untuk keluar dari rumah.

Realitas Tercampur Dapat Mengaburkan Batas Dunia Nyata dan Fana

Film terjadi di sebuah ruang gelap dengan pendaran lilin dan kelopak mawar di atas meja. Aiko merasa senang dan takut. Seorang wnaita tua, medium itu, memulai upacara. Tiba-tiba meja itu mulai bergetar hebat dan suara perempuan itu berubah menjadi suara seorang pemuda. Aiko tahu bahwa itu adalah suara Hiroshi - idol bintang rock yang telah meninggal secara misterius.

Aiko sedang memainkan gim XR (extra reality). Gim ini membuatnya merasa seolah ia berbicara dengan sosok yang sangat ia idamkan. Bahkan, kacamata XR-nya membuatnya melihat hantu lelaki itu. Dan runtutan alurnya sangat sesuai dengan ketertarikan, keinginan, dan ketakutannya. Kuesioner panjang yang ia isi di ponselnya memastikan hal itu.

Gim yang dimainkan Aiko sangat memikat karena tidak hanya berisi elemen realitas virtual tempat ia melihat dunia imajiner melalui kacamatanya. Hiroshi juga muncul di lingkungan terdekatnya, seperti rumah atau jalanan yang ramai. Dan Hiroshi berinteraksi dengan elemen di lingkungan nyata Aiko.

Itu adalah realitas tercantum, perkembangan terbaru XR. Gim ini masih di tahap awal pengembangan karena membutuhkan teknologi canggih untuk memahami benda dalam scene dan keterampilan bahasa alami. Namun, perkembangan ini akan menjadi sangat canggih di dua puluh tahun mendatang hingga mengaburkan batas antara fiksi dan kenyataan.

Teknologi seperti lensa kontak XR dan alat dengar tak terlihat akan membuat pemanfaatan teknologi ini terasa lebih alami dan nyata daripada versi sekarang. Dan sarung tangan dan pakaian haptic dapat membuat pemain merasa panas atau dingin dan bahkan dapat merasakan sentuhan.

Penerapan nyata teknologi ini adalah gim nyata, seperti yang dimainkan Aiko. Tetapi teknologi itu juga dapat digunakan untuk menyimulasikan medan perang sebagai latihan militer, membantu dokter bedah muda melatih keterampilan mereka pada pasien virtual, atau membantu siswa untuk bertemu tokoh sejarah di kelas.

XR berpotensi memberikan kontribusi besar pada cara kita bermain, belajar, dan bekerja. Tetapi XR juga bisa disalahgunakan. Jika orang mengenakan XR sepanjang hari, mereka juga membuat sebuah aplikasi mengakses seluruh data mereka dan mengumpulkan rincian sensitif tentang kehidupan pribadi mereka. Kita perlu berpikir kritis tentang apa yang terjadi pada data itu dan membuat peraturan untuk melindungi privasi pengguna.

Mobil Otomatis Dapat Mengubah Sistem Transportasi

Dari cockpitnya di pusat pembelajaran, Chamal memiloti kendaraannya melalui jalanan Colombo, kota di Sri Lanka. Tugasnya? Menyelamatkan turis dari serangan teroris di kuil terkenal. Kendaraannya adalah mobil otomatis, tetapi kendaraan itu masih bisa kacau jika ada bencana yang mengganggu rute yang telah diprogram untuk dilewati sehingga ia membantu mengarahkannya ke tempat yang aman.

Melewati gumpalan asap di jalan menuju kuil, ia mengumpulkan tumpangan yang terdiri dari turis-turis yang takut dan bingung dan mengantarkan mereka melalui jalanan kacau ke hotel. Ia dapat merasakan getaran ketika tembakan terdengar di kejauhan.

Impian membuat mobil yang sepenuhnya otomatis telah meracuni para pengembang selama beberapa dekade. Kenyataannya, mengemudi adalah kegiatan yang sangat kompleks. Bayangkan Anda masuk ke dalam mobil hendak pergi ke suatu tempat. 

Anda harus menggunakan persepsi untuk membaca situasi dan menghindari halangan. Anda juga membutuhkan keterampilan navigasi dan perencanaan yang kuat ketika memutuskan harus belok ke mana untuk sampai ke tempat tujuan. Anda harus melihat pengemudi lain dengan hati-hati dan menebak apa yang akan mereka lakukan. Dan Anda harus sering membuat keputusan mendadak terkait apa yang harus dilakukan.

Keterampilan tersebut sangatlah sulit dilakukan bahkan oleh komputer canggih sekalipun. Ada terlalu banyak variabel ketika berkendara. Variabel itu termasuk cuaca buruk, perbaikan jalan, atau anjing yang menyeberang jalan. Bagaimana cara Anda dapat membuat robot mengatasi semua hal itu?

Tidak seperti eksperimen AI lainnya, yang ini memiliki taruhan yang tinggi. Jika Facebook melakukan kesalahan algoritma, Anda bisa melihat iklan yang tidak sesuai - tetapi jika mobil otomatis mengalami kesalahan, teknologi itu dapat membuat seseorang terbunuh. Namun, manusia tidak memiliki rekam jejak sebagus itu. Bahkan, setiap tahun lebih dari 1,35 juta orang meninggal akibat kecelakaan mobil. Jika mobil otomatis dapat bekerja dengan baik, mobil-mobil itu dapat mengurangi angka itu.

Chamal dapat memandu mobil itu ke tempat aman dari lokasi virtual, menggunakan kacamata realitas augmented yang menampilkan keadaan di sekitar mobil di layar lebar. Dengan manusia di jarak jauh adalah salah satu cara membuat mobil otomatis lebih aman saat ini.

Cara lainnya adalah dengan mengubah cara jalan dan kota kita terhubung. Bayangkan jalan cerdas yang terus-menerus berkomunikasi dengan mobil atau membedakan jalan bagi pejalan kaki dan mobil. Mungkin di masa depan visi ini akan menjadi kenyataan.

Senjata Otomatis Mengancam Manusia

Ketika istri dan anak Marc meninggal di kebakaran California, ia sangat sengsara. Tetapi kesengsaraannya segera berubah menjadi murka. Kebakaran itu diakibatkan oleh perubahan iklim kecerobohan dunia dalam mengembangkan teknologi.

Marc adalah seorang fisikawan yang sedang mengerjakan model komputer kuantum. Ia memutuskan untuk menggunakan keterampilan dan pengetahuannya untuk mematikan dunia yang telah membuatnya sangat menderita.

Ia membuat drone canggih yang dapat bergerak di langit seperti sekumpulan burung dan mengarahkannya untuk membunuh pemimpin bisnis dan orang lain yang menyebabkan perubahan iklim. Ia juga menargetkan area-area penting dan menciptakan kekacauan dengan mengganggu pasokan minyak.

Cerita ini terdengar kejauhan, tetapi drone seperti milik Marc sudah ada. Nyatanya, militer Israel sudah mengembangkan drone yang dapat mengidentifikasi target tertentu dan membunuhnya dengan mengaktifkan bom. Dan bahkan drone yang tidak terlalu canggih bisa cukup berbahaya.

Baru-baru ini, presiden Venezuela Nicholas Maduro hampir terbunuh oleh dua drone yang melepaskan peledak ketika ia sedang berpidato. Senjata otomatis telah menciptakan perlombaan pembuataan senjata baru di dunia, ketika kekuatan global berjuang untuk membuat senjata tercepat dan paling mematikan.

Senjata nuklir tentunya memiliki kekuatan yang sudah lama diketahui untuk menghilangkan populasi manusia. Namun, senjata itu juga bertindak sebagai penghalang terjadinya perang. Hanya dengan mengetahui bahwa kekuatan besar memiliki senjata nuklir sudah cukup untuk menghentikan mereka menyerang satu sama lain.

Sebaliknya, senjata otomatis dapat digunakan siapa pun. Jika tidak ada yang tahu asalnya, sangat sulit untuk melakukan pembalasan. Artinya tidak ada dampak penghalang. Selain itu, senjata ini dapat digunakan oleh teroris, seperti Marc dalam cerita, yang ingin menciptakan kekacauan atau memicu perang mematikan.

Ketika AI berkembang dan dipercepat dengan bantuan kecanggihan komputer kuantum, senjata otomatis akan menjadi semakin mematikan. Jadi, penting mengembangkan cara menjaga manusia dari potensi kehancurannya.

Beberapa solusi yang diajukan termasuk mediasi atau pelarangan peredaran sepenuhnya jenis senjata ini sebagaimana pelarangan senjata kimia. Tidak ada solusi yang mudah dilakukan karena membutuhkan persetujuan seluruh dunia. Namun hal itu sangat penting dilakukan sekarang.

Otomatisasi Menciptakan Krisis Pekerjaan

Kerumunan pekerja melakukan aksi protes di depan markas besar Landmark, salah satu perusahaan konstruksi terbesar di Amerika Serikat. Perusahaan itu mempekerjakan ribuan orang - semuanya hampir kehilangan pekerjaan. Kenapa?

Pekerja AI dapat melakukan pekerjaan mereka lebih cepat dan tanpa mengeluarkan uang yang membuat kehadiran pekerja tidak diperlukan. Sebagai bagian dari kesepakatan, mereka dimasukkan ke perusahaan "pembaruan pekerjaan" yang menjanjikan untuk melatih mereka dan mencarikan pekerjaan baru. Namun, pekerjaan itu umumnya kasar atau terletak jauh dari keluarga mereka. AI sudah menggantikan dan membalikkan kehidupan mereka.

Sekarang, semakin banyak organisasi yang mengganti pegawai mereka dengan AI dan pekerjaan kasar dan rendah yang paling sering berisiko. Pekerjaan ini sering kali dilakukan oleh orang-orang yang sudah bekerja dengan upah minmal sehingga AI hanya akan memperjauh jarak antara orang kaya dan miskin. Ditambah lagi, pekerjaan seperti perpipaan akan diambil oleh komputer yang dilatih untuk memasang bagian-bagian terstandarisasi.

Pemecatan pegawai masal ini akan membuahkan dampak yang bercabang. Tidak hanya orang-orang kehilangan pendapatan, tetapi mereka juga kehilangan interaksi sosial dan tujuan berarti yang diberikan sebuah pekerjaan. Bayangkan melatih keterampilan sepanjang hidup hanya untuk melihat komputer mengalahkan Anda hanya setelah beberapa minggu bekerja!

Pengangguran sudah mengakibatkan alkoholisme, depresi, dan bunuh diri. Di skala yang lebih luas, hal ini berdampak serius. Ukuran seperti Universal Basic Income akan memberikan dukungan finansial dan membantu mendistribuskan kembali beberapa keuntungan besar yang diperoleh dari pekerjaan otomatis. Namun hal itu tidak menyelesaikan masalah dari memberi orang pekerjaan yang berarti bagi mereka. Oleh karena itu, kita harus melatih diri melakukan pekerjaan yang tidak akan dapat dilakukan oleh AI juga.

AI menang ketika melakukan tugas yang tidak membutuhkan kreativitas, seperti menganalisis data. Sebaliknya, manusia mampu berpikir secara kreatif. Kita dapat menghubungkan konsep abstrak, menggunakan logika, dan mengatur tugas sendiri. Setiap pekerjaan yang membutuhkan kapasitas ini akan selalu membutuhkan intervensi manusia.

Manusia juga mengalahkan AI dalam hal seperti empati dan kasih sayang. Meskipun perawat AI sebaik perawat manusia dalam memberikan dosis obat, AI tidak dapat menunjukkan kekhawatiran dengan cara yang sama seperti manusia. Jadi, profesi perawat akan selalu membutuhkan intervensi manusia.

Salah satu cara terbaik untuk membantu orang-orang yang digantikan oleh AI adalah membantu mereka melatih keterampilan untuk menemukan jalan baru di mana mereka dapat menggunakan keterampilan manusia mereka yang unik.

AI Dapat Menambah Kebahagiaan

Victor adalah seorang jutawan, tetapi ia bosan dan depresi. Jadi ketika ia diundang ke sebuah pulau misterius di Doha, ia mengambil kesempatan untuk mengalami petualangan yang paling dibutuhkannya. Namun, ketika sampai di pulau itu, ia harus mengizinkan komputer mengakses seluruh data pribadinya. Keinginan dan hasratnya dipenuhi tanpa ia perlu meminta.

Sebuah robot menunggunya. Musik favoritnya dimainkan sepanjang waktu dan tempat tinggalnya didekorasi dengan segala hal yang ia sukai. Awalnya, ia senang. Namun, ia langsung bosan lagi, bosan disenangkan sepanjang waktu.

AI dapat menebak makanan kesukaan dan ranah politik apa yang sesuai dengan Anda. Namun, apakah itu dapat membuat Anda bahagia? AI menganalisis data Victor untuk menambah kebahagiannya. Namun, hasilnya berlalu cepat. AI hanya memenuhi keinginan hedonistiknya tetapi tidak membantunya memenuhi kebutuhan terpendamnya.

Jadi, apa yang membawa kebahagiaan? Pada 1943, Abraham Maslow membuat sebuah teori yang menyatakan bahwa manusia memiliki "hirarki kebutuhan". Di bagian bawah hirarki itu adalah kebutuhan fisiologis mendasar seperti makanan dan tempat tinggal. Di atas itu butuh keselamatan, keamanan, dan pekerjaan yang diikuti oleh cinta dan keterkaitan, kepercayaan diri dan aktualisasi. Memenuhi kebutuhan fisiologis dasar manusia harus dipermudah berkat pengembangan AI.

Revolusi energi ramah lingkungan akan mengurangi biaya pembuatan dan otomatisasi AI akan mengurangi biaya buruh. Jika keuntungan revolusi energi ramah lingkungan tersebar ke seluruh masyarakat, tidak akan ada lagi orang yang kelaparan atau terlantar.

Namun, jika kebutuhan di bawah sedang akan dipenuhi, sulit memprediksi bagaimana era baru ini memenuhi keinginan yang lebih kompleks. Jika orang-orang tidak lagi butuh bekerja, akankah mereka masih ingin mengejar aktualisasi diri? Apa yang dapat membuat mereka merasa seperti anggota komunitas yang penting dan memberikan pengalaman cinta dan keterkaitan?

Sebagaimana semua cerita tersebut, AI adalah teknologi mengganggu yang akan mengubah cara hidup kita di dua puluh tahun mendatang. Namun, bagaimana tepatnya hal itu akan berpengaruh pada kita. Pemerintah memiliki kekuasaan untuk memastikan agar AI bermanfaat bagi masyarakat keseluruhan dengan menjaga privasi, membagikan keuntungan, melindungi lingkungan, dan mengendalikan senjata. Kebahagiaan kita tergantung pada hal itu.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments