5 Hal yang Wajib Kamu Tahu dari Tren Skin Cycling

By Nayanika Eleanor - November 24, 2022

Beberapa waktu lalu tren perawatan kulit 10 langkah yang didapuk berasal dari Korea pernah booming. Tren ini cukup menginspirasi para wanita dalam merawat kulit karena memberikan tampilan berkilau bak kaca (glass skin). 


Setelah itu muncul pula tren mochi skin, dolphin skin, dan beberapa lagi yang tidak terlalu booming. Belum sempat kita mengetahui semua itu, muncul lagi tren skin cycling atau siklus perawatan kulit.

Apa lagi, nih? Padahal kita kesulitan dengan kewajiban mengaplikasikan SPF setiap minimal 4 jam sekali dan setelah mencuci muka.

Meskipun otak terbebani dengan berbagai tren perawatan kulit yang membawa dampak positif dan negatif, sepertinya tren kali ini dapat mencegah kita merusak kulit tanpa disadari.

Ingin tahu alasannya? Berikut 4 hal yang perlu kamu tahu dari tren siklus perawatan ini.

1. Pencetus Tren Skin Cycling

Kamu mungkin akan kaget jika mendengar bahwa pencetus tren kecantikan kali ini adalah seorang dokter kulit. Padahal, kebanyakan tren perawatan biasanya diperkenalkan oleh produsen perawatan kulit dan pelaku bisnis di bidang kecantikan.

Dr. Whitney Bowe adalah seorang ahli dermatologi asal New York. Beliau memperkenalkan tren ini setelah mengetahui pasiennya sering menggunakan produk secara berlebihan. Bukannya tampak cantik dan sehat, justru sebaliknya, kulit pasiennya mengalami iritasi dan beberapa masalah kulit lainnya.

Setelah memperkenalkan cara perawatan kulit baru ini, tren tersebut langsung mendapatkan banyak perhatian. Video pendek yang ia unggah ke TikTok sudah ditonton sebanyak lebih dari 2,1 juta kali. Jika dijumlahkan, video-video dengan tagar #skincycling ditonton lebih dari 90 juta kali.

Angka yang fantastis itu tentunya muncul tidak hanya sebagai sensasi, tetapi juga membawa manfaat yang signifikan bagi kulit.

2. Apa itu Skin Cycling?

Siklus perawatan kulit adalah usaha untuk mengurangi dampak mengiritasi yang dapat ditimbulkan oleh bahan aktif. Siklus ini berlangsung selama empat hari dan diulangi di hari berikutnya.

Dr. Whitney merekomendasikan untuk memulai siklus perawatan kulit dengan melakukan eksfolisasi. Lalu, dilanjutkan dengan menggunakan skincare yang mengandung retinol. Sementara hari ketiga dan keempat, kulit perlu dirawat dengan produk-produk yang menghidrasi dan memperbaiki lapisan pelindung kulit.

Meskipun konsep siklus perawatan kulit ini baru-baru saja dikenal, sebenarnya itu bukanlah hal baru. Dalam dunia dermatologi, itu adalah tata cara yang wajib dilakukan.

Pentingnya melakukan tren ini berkaitan dengan kandungan retinol, yang bisa juga bernama retinoid atau retin-A, dalam skincare anti-aging yang sangat direkomendasikan untuk orang dewasa. Meskipun kemasan produk mencantumkan aman digunakan setiap hari, banyak orang mengaku kulit mereka tidak dapat menoleransi hal itu sehingga lapisan kulit rusak dan menyebabkan iritasi.

Selain itu, sebagian besar orang tidak memiliki waktu untuk mengaplikasikan beberapa lapisan produk.

Di internet beberapa kali berseliweran informasi seputar bahaya mengaplikasikan retinol setelah menggunakan toner yang mengandung AHA dan BHA. Pasalnya, AHA dan BHA adalah kandungan yang berfungsi untuk mengangkat sel kulit mati dan retinol adalah bahan keras yang dapat mengelupas kulit. Jika digabungkan dan dipakai setiap hari, ditakutkan akan memberikan dampak buruk pada kulit.

Sebenarnya, retinol dan AHA serta BHA dapat diaplikasikan di waktu yang sama. Namun, diperlukan waktu sekitar satu jam sebelum mengaplikasikan skincare berikutnya.

Mengingat kedua produk itu sangat disarankan untuk diaplikasikan sebelum tidur, tidak banyak orang yang memiliki waktu sebegitu lama untuk menunggu. Hal ini membuat, biasanya, kedua produk itu digunakan di hari yang berbeda. Bukankah itu skin cycling?

3. Bagaimana Tren Ini Bekerja?

Pada dasarnya, kita sudah mengetahui bahwa siklus perawatan kulit akan dimulai dengan eksfoliasi, lalu dilanjutkan pengaplikasian retinol, dan mengembalikan kesehatan kulit sebagai langkah terakhir. Sekarang, mari kita bedah satu persatu langkahnya.

Malam 1: Eksfoliasi

Di malam pertama, seperti biasa kamu perlu mengawali rangkaian perawatan kulit dengan membersihkan kulit dengan satu atau dua langkah. Lalu, tahap berikutnya dilanjut dengan melakukan eksfoliasi untuk mengangkat sel-sel kulit mati.

Dengan melakukan eksfoliasi di langkah awal, kulit akan lebih mudah menyerap produk sehingga molekul-molekulnya dapat meresap hingga ke lapisan kulit terdalam. 

Meski eksfoliasi dapat membantu kulit tampak lebih mengkilap, terlalu sering melakukannya dapat membuat kulit tampak kemerahan dan menyebabkan iritasi. 

Selain itu, kamu sangat disarankan untuk melakukan eksfoliasi kimia yang lebih lembut daripada eksfoliasi fisik yang berupa butiran-butiran halus.

Setelah eksfoliasi, barulah proses melembabkan dan hidrasi dilakukan.

Malam 2: Retinol

Malam ini kamu akan fokus pada pengaplikasian retinol, yang merupakan derivat vitamin A yang bermanfaat dalam mencegah timbulnya tanda-tanda penuaan dini, seperti munculnya garis dan kerutan halus.

Disamping manfaatnya yang sangat direkomendasikan bagi kulit yang sudah berusia 25 tahun ke atas, retinol dapat menyebabkan iritasi di awal pemakaian atau pada kulit sensitif. Untuk mencegah iritasi, penggunaan pelembab sebelum mengaplikasikan produk berbahan retinol sangat dianjurkan.

Bagi kamu yang memiliki kulit sensitif, ada baiknya mengaplikasikan pelembab di area sensitif, seperti di bawah mata dan cuping hidung, sebelum mengoleskan produk beretinol. Jika perlu, aplikasikan lagi pelembab di atas lapisan krim beretinol.

Malam 3 dan 4: Mengembalikan Kondisi Kulit

Malam ke-3 dan 4 adalah tahap terakhir dari siklus ini. Pada malam-malam ini, kamu tidak lagi mengaplikasikan produk yang dapat mengeksfoliasi atau pun mengandung retinol agar kulit menyembuhkan dirinya ke kondisi semula.

Di malam ini, kamu hanya perlu menutrisi kulit dan memperbaiki lapisan pelindung kulit. Jadi, fokuslah dengan hanya mengaplikasikan produk-produk yang menghidrasi dan melembabkan. Di malam ini, kamu juga dapat membiarkan kulitmu sedikit lembab dari air setelah mencuci muka.

Sebenarnya, tahapan dalam siklus ini sangat tergantung pada tipe kulit dan rekomendasi dari dokter kulit kamu. Jika mengalami iritasi, waktu penyembuhan dapat ditambah. 

Jika kulit mampu menahan retinol, kamu bisa mengurangi jumlah malam penyembuhan menjadi satu hari saja sehingga siklus kamu menjadi tiga hari saja. Kamu juga bisa menyisipkan malam penyembuhan di antara malam eksfoliasi dan retinol.

4. Manfaat Melakukan Siklus Perawatan Kulit

Sebenarnya, apa saja sih manfaat dari melakukan tren perawatan kulit yang banyak diperbincangkan ini?

Membantu Memperbaiki Lapisan Pelindung Kulit

Memiliki lapisan pelindung kulit yang sehat itu sangat penting, tidak hanya untuk skincare, tetapi juga dari sisi kesehatan.

Lapisan pelindung kulit melindungi kita dari infeksi, bahan kimia yang keras, dan bahan-bahan yang dapat menimbulkan alergi.

Lapisan kulit yang sehat dapat menghindarkan kita dari terkena kondisi kulit yang kurang sehat, seperti jerawat, eksim, atau penyakit kulit atopik.

Terlalu sering melakukan eksfoliasi atau menggunakan produk berbahan retinol dapat merusak lapisan kulit ini. Oleh karena itulah ada malam penyembuhan yang berfungsi untuk mengembalikan kondisi kulit.

Mengurangi Dampak Buruk Skincare

Bahan aktif dalam produk kecantikan bisa jadi terlalu keras bagi kulit yang bisa menyebabkan iritasi. Dengan melakukan skin cycling, semakin sedikit frekuensi dan produk yang digunakan sehingga semakin sedikit kamu akan menerima dampak buruknya.

5. Efek Samping Skin Cycling yang Bisa Terjadi

Tren ini dapat mencegah efek samping bahan keras, seperti retinol, pada kulit dengan memberikan kulit waktu untuk memperbaiki diri. Namun, jika kamu belum saatnya menggunakan retinol, mengaplikasikannya bisa menimbulkan masalah, seperti kering, iritasi, dan inflamasi.

Selain itu, tren ini kurang cocok untuk kamu yang sudah terbiasa dengan retinol dan eksfoliasi. Pasalnya, kedua produk tersebut biasa mencantumkan akan memberikan hasil maksimal jika diaplikasikan setiap hari. Jadi, jika menggunakan tren ini, kulit kamu malah tidak mendapatkan manfaat yang diinginkan.

Tren ini memang bukanlah hal baru. Namun, ada beberapa alasan yang melatarbelakangi mengapa tren ini baru populer akhir-akhir ini. Salah satunya adalah semakin banyaknya orang yang mulai menyadari bahwa semakin banyak produk yang digunakan tidak selalu memberikan hasil yang lebih baik.

Akhir kata, kamu boleh saja menerapkan siklus ini dalam rutinitas perawatan kulitmu, dengan catatan: (1) kulitmu sudah siap menggunakan retinol yang mengharuskanmu untuk berusia setidaknya 25 tahun dan (2) masih baru dengan produk yang mengandung bahan eksfolian dan retinol.

Semoga artikel ini membantu.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments