Mencoba Bersyukur Walaupun Kecewa

By Nayanika Eleanor - Oktober 06, 2022

Mungkin Anda selalu melihat bahwa kakak adalah anak kesayangan orangtua. Mungkin tangisan bayi tetangga membuat kita terjaga hingga pukul 4 pagi. Atau rekan kerja mendapatkan kenaikan pangkat yang seharusnya milik Anda. Mungkin juga teman Anda membagikan cerita yang seharusnya rahasia. Masih banyak lagi hal serupa. Namun semua hal itu memiliki satu kesamaan: semuanya menimbulkan kekecewaan.

Jika tidak diselesaikan, kekecewaan ini akan mengendap di bawah permukaan; dan pada waktunya bisa berkembang dan mengganggu area lain dalam hidup Anda dan berdampak buruk bagi kesehatan, hubungan, dan produktivitas.

Kerry Howells, penulis buku Untangling You, mengalami hal ini sebagai profesor filosofi muda. Selama bertahun-tahun, ia terjebak dalam kekecewaan pada ibunya, yang berdampak secara langsung pada hubungan mereka. Tidak hanya itu, kekecewaan itu mengganggu hubungannya yang lain - bahkan berpengaruh pada cara pengasuhannya.

Suatu hari, ia memutuskan untuk melatih hal yang ia jelaskan pada siswanya tentang mengelola kekecewaan agar menjadi rasa syukur. Ia keluar membawa pena dan kertas dan menulis surat ucapan terima kasih pad aibunya. Ia berterima kasih karena sudah diberikan hidup, karena membuatnya bisa mengalami senangnya memiliki teman, belajar, berenang di laut, dan menjadi ibu.
  
Kerry menjenguk ibunya setelah menulis surat itu. Mereka berpelukan. Mereka menangis. Mereka merasa ketegangan di antara keduanya meleleh. Saat itu, hubungan mereka memaik - dan semakin menguat hingga ibu Kerry meninggal enam bulan setelahnya.

Sejak saat itu, Kerry mulai merasa bersyukur atas segala hal dalam hidupnya. Pengalamannya dengan ibunya memulai penelitiannya tentang rasa syukur dan kekecewaan yang mengarah pada kesadaran sederhana tetapi luar biasa: rasa sakit karena tidak dapat bersyukur membuka pintu perubahan dan perkembangan.

Sulit untuk bertindak ketika merasa diri kita disalahi. Namun, jika terlalu keras kepala dan berpikir bahwa orang lainlah harus meminta maaf dan berubah, Anda berada di tempat yang tepat. Blinkist kali ini akan menunjukkan bagaimana beersyukur dapat melepaskan kekecewaan. Anda akan memperoleh kepercayaan diri dan mempelajari langkah-langkah praktis untuk melepaskan diri dari hubungan buruk dalam hidup dan beralih dari rasa sakit dan konflik ke kebahagiaan dan kedamaian.

Melatih Rasa Syukur

Ini adalah cerita pendek tentang dua sahabat, Sarah dan Dave. Kedua sahabat ini memutuskan untuk menyewa tempat tinggal bersama - dan itu adalah awal dari akhir hubungan mereka. Sarah adalah sosok yang suka kebersihan dan kerapihan, dan Dave berjiwa bebas. Hidup di tempat yang sama adalah hal yang sulit yang membutuhkan komunikasi dan kompromi. Sementara Sarah dan Dave tidak melakukan keduanya.

Tidak lama, Sarah mulai merajuk. Ia telruka dan marah melihat Dave tidak melakukan tugasnya. Setiap sendok di tempat cuci piring, kaus kaki di lantai, dan lampu dibiarkan menyala tanpa orang membuatnya semakin marah. Keadaan di dalam rumah terus mengekor di sepanjang hidupnya. Ia tidak dapat tidur nyenyak, ia kesulitan fokus pada studinya, dan temannya bosan dengan curhatannya. Sementara Dave tidak mau ambil pusing. Suatu hari, Sarah sudah tidak kuat lagi. Dengan berat, ia memutuskan untuk keluar. Selesai.

Mungkinkan ada cara yang lebih baik bagi Sarah untuk menyelesaikan konflik ini - cara untuk menghindari perasaan terluka, pertemanan yang hancur, dan kekecewaan yang berlarut-larut?

Hal ini membawa kita ke langkah pertama beralih dari kekecewaan ke rasa syukur: menemukan alasan. Alasan Sarah, contohnya, mungkin adalah menyelamatkan pertemanannya dengan Dave. Jika ia lebih menghargai persahabatannya, ia mungkin dapat mengubah fokusnya ke rasa syukur yang ia rasakan dengan kehadirannya. Ketika menemukan alasan, pastikan Anda menemukan alasan yang sesuai - yang memotivasi Anda untuk melakukan peralihan yang sering kali sulit. Mengingat ada banyak manfaat dari melatih rasa syukur.

Salah satunya: rasa syukur membuat Anda merasa terhubung. Bersyukur akan seseorang menunjukkan saling ketergantungan Anda dengan mengakui nilai orang lain dan hal yang diterima dari hubungan itu membutuhkan tempat.

Melatih rasa syukur juga dapat mengingatkan Anda akan sifat baik seseorang. Penelitian menunjukkan bahwa rasa syukur, lebih dari emosi apa pun, memiliki kekuatan untuk menambah pikiran dan ingatan baik dan melemahkan yang buruk. Dengan rasa syukur, Sarah dapat mengingatkan dirinya akan aspek positif hidup dengan Dave daripada fokus pada hal negatifnya.

Bersyukur juga dapat melunturkan bayangan buruk kekecewaan - kekecewaan yang membuat Anda merasa seperti sosok yang mengontrol, terlalu emosi, atau tidak realistik. Rasa syukur memberi rasa tenang dengan menunjukkan bahwa Anda tidak lemah, bahwa Anda memiliki pilihan tentang cara merespons situasi itu. Anda tidak harus terjebak dalam sisi negatif; ada cara keluar lainnya.

Rasa ketenangan dan keterhubungan yang diberikan rasa syukur berdampak positif pada mental, emosi, dan kesehatan fisik Anda. Penelitian menunjukkan bahwa selalu bersyukur dapat membantu melawan kecemasan, tekanan, keletihan, dan depresi - dan dapat mengarah pada tidur yang lebih nyenyak, jantung dan sistem imun yang lebih sehat, dan memberikan energi lebih. Singkatnya, bersyukur dapat membantu Anda menjadi lebih tahan terhadap segala tantangan yang diberikan hidup.

Ketika Anda terluka, kehidupan dapat dengan mudah menjadi sasaran kekecewaan. Nelson Mandela dengan jelas menyebutkan, "kekecewaan itu seperti meminum rancun lalu berharap racun itu akan membunuh musuhmu." Kekecewaan hanya melukai dan membuat Anda kolot ketika kehidupan di sekitar Anda berlanjut seperti biasa. Untuk menghindarinya, Anda perlu melihat kekecewaan itu sebagai apa adanya dirinya.

Melihat kekecewaan sebagai lawannya, rasa syukur, dapat membantu Anda memahaminya. Bayangkan hubungan Anda. Apakah ada kejadian di mana menunjukkan rasa syukur terasa sulit?

Memahami Penyebab Kekecewaan

Mari berlatih. Tutup mata dan pikirkan hidup. Apa yang Anda rasakan? Apa yang muncul dalam benak? Anda mungkin berpikir, Wow, hidup itu indah - aku sangat beruntung. Atau Anda mungkin merasa kecewa dan bertanya-tanya, Bagaimana aku bisa di sini? Kenapa hidup sangat tidak adil? Bagaimana hubunganku bisa sangat bermasalah?

Jawaban atas pertanyaan ini dapat digali - lalu diselesaikan - dengan memahami penyebab kekecewaan itu. Sering kali, penyebabnya berhubungan dengan harapan yang terlalu tinggi.

Untuk memiliki hubungan yang sesuai, harapan perlu dikomunikasikan, dinilai, dan diperiksa ulang dengan jelas. Kita semua tahu itu tidak mudah - ingat Sarah dan Dave? Terasa menakutkan untuk mendekati orang penting dalam hidup dan berbicara soal harapan. Namun, ini penting karena tanpanya, hubungan bisa gagal.

Beberapa orang menanggapi kekecewaan mereka dengan mengatakan bahwa satu-satunya cara agar tidak terluka adalah dengan tidak berharap sama sekali. Jika tidak berharap apa pun dari orang, tidak akan ada kekecewaan. Hal ini mungkin masuk akan untuk situasi di mana Anda tidak memiliki kendali. Namun, ketika berhadapan dengan hubungan, Anda punya pilihan.

Jadi, daripada menghilangkan harapan, bagaimana dengan menggunakan kaca mata yang lebih lebar? Bagaimana jika Anda masih bisa memiliki harapan tinggi tetapi tidak terlalu menghubungkannya dengan hasil tertentu? Menerima bahwa segalanya tidak bisa sesuai harapan membutuhkan kedewasaan dan biasanya tidak mudah. Namun, semakin sering menerima dengan melepaskan diri dari hasil tertentu, kekecewaan semakin menurun.

Penerimaan adalah salah satu batu-bata rasa syukur. Hal ini mendorong Anda belajar dalam perbedaan: kekecewaan adalah kesempatan untuk melakukan perubahan dan perkembangan. Memilih mengatasi kekecewaan dengan bersyukur bukan berarti menerima keadaan begitu saja. Maksudnya, meskipun harapan tidak terpenuhi, Anda masih mampu mengingat segala hal baik dari orang lain. Dengan menerima, Anda tidak akan sepenuhnya melupakan orang lain ketika mereka mengecewakan.

Membangun rasa kasih dan empati dapat membantu Anda dalam menerima keadaan. Untuk memupuk keterampilan ini, ubah "Aku-Itu" di mana Anda melihat orang lain sebagai tujuan menjadi "Aku-Kamu" di mana hubungan Anda dengan orang lain itulah tujuannya.

Selain itu, sebagian besar sifat menyakitkan yang ditunjukkan orang mungkin berhubungan dengan frustasi - yang disebabkan oleh orang yang ingin didengar dan dilihat. Nyatanya, penelitian apda 2016 di Inggris membuktikan bahwa orang yang telah dirundung berkemungkinan 2x akan merundung orang lain. Jadi, coba pahami mereka. Jika Anda mencoba untuk mengasihi dan berempati, Anda akan lebih mudah mengenali hadiah yang diberikan orang lain pada Anda - bahkan dari orang yang melukai.

Bersyukur bisa terasa tidak nyaman. Banyak dari kita yang lebih mudah memberi daripada menerima. Namun, semakin mudah kita menerima syukur, semakin dalam hubungan intrapersonal Anda. Anda akan lebih memahami dan menghargai orang lain dan membuat mereka merasa lebih dihargai. Jadi, ketika ada orang yang berterima kasih karena sudah menjaga anjingnya, atau mengangkat telepon, cobalah untuk menyerap dan menerima rasa syukur itu.

Mampu menerima rasa syukur penting ketika merasa rendah - penyebab penting lain dari kekecewaan. Mungkin ada bercandaan yang berlebihan atau menjadi target sangkaan palsu orang. Hal ini akan mengakibatkan Anda merasa bodoh, ditertawakan, dan dibenci.

Dalam bahasa Perancis, rasa syukur berarti reconnaissance yang artinya berhubungan dengan mengakui. Sebagaimana yang dituliskan Margaret Viser dalam bukunya yang berjudul "The Gift of Thanks", salah satu hal yang paling disukai manusia adalah pengakuan dari orang lain. Terbuka dan mampu menerima pengakuan ketika diberikan itu penting. Sebagai obat bagi kerasnya dunia, merasa kecil dan tidak berarti, hal itu dapat mengembalikan rasa pengakuan, kebernilaian, dan keberadaan.

Dalam hal ini, Anda mungkin melihat bahwa menjadi pendengar yang baik itu penting. Kadang, mengucapkan terima kasih adalah mendengarkan curhatan orang lain dengan seksama. Jika Anda pernah merasa didengarkan oleh orang yang benar-benar ada untuk Anda, Anda akan tahu betapa indah dan melegakan hadiah itu.

Hal ini dapat dilakukan untuk memperbaiki hubungan di tempat kerja dan pribadi. Mungkin Anda mengetahui bahwa pemimpin terbaik sangat baik dalam mendengarkan. Itu bukan kebetulan! Pemimpin yang baik membangun kepercayaan, meningkatkan nama baik, dan mendukung kedamaian.

Bersyukur Berdampak pada Pola Pikir

Viktor Frankl adalah seorang psikiatris asal Austria dan orang yang selamat dari tragedi Holocaust. Dalam buku Man's Search for Meaning, ia menjelaskan pentingnya pemukiman terpusat yang berhubungan dengan menjadi saksi mata kematian istri, saudara, dan orangtuanya. Ia menjelaskan betapa hancur orang-orang atas kesengsaraan yang dirasakan sedangkan yang lain "sisa dari kebebasan manusia - memilih satu perilaku untuk keadaan apa pun."

Viktor menyaring kebenaran universal: manusia memiliki pilihan untuk menanggapi kejadian dalam hidup, bahkan di tengah kekacauan. Entah Anda memilih kecewa atau bersyukur tergantung pada sikap dalam diri. Maksudnya hati nurani Anda.

Hati nurai memberitahukan cara Anda menyesuaikan diri dengan dunia; nurani memengaruhi emosi, pikiran, dan tindakan - bahkan kesehatan fisik. Seperti yang disebutkan sebelumnya, di sinilah intervensi muncul. Hanya dengan mengakui bahwa perilaku nurani hanyalah bersyukur atau kecewa, Anda memberikan pilihan cara nurani untuk menanggapinya.

Setelah mengetahui cara menghadapi situasi sulit, Anda dapat masuk ke "status siap". Di sini, Anda dapat memperkuat perilaku nurani dan intervensi dengan secara aktif mengatur cara Anda bersyukur. Berkonsentrasilah pada segala hal yang dapat disyukuri - dukungan teman, bunga indah yang tumbuh di balkon, binatang peliharaan yang imut - dan biarkan kesadaran ini memenuhi diri Anda. Setelah menghadapi tantangan, hal ini akan membantu Anda merasa fokus dan tenang; dapat memberikan kebebasan lebih untuk menentukan cara Anda merespons.

Salah satu hal lucu dari kekecewaan adalah ketika mencoba menghindarinya, Anda dapat terus-menerus berterima kasih untuknya. Sebenarnya, berterima kasih atas kekecewaan adala hlangkah penting untuk terlepas dan menyembuhkan diri darnya. Hal ini tidak hanya berlaku pada orang lain yang pernah menyalahi, tetapi juga Anda. Kita sudah membahas harapan; sering kali, tidak mendapatkan yang diharapkan itu sangat menyakitkan. Kekecewaan diri yang ditimbulkan bisa menjadi siksaan pedih. Anda menjadi musuh terbesar bagi diri sendiri.

Sikap perfeksionis adalah penyebab umum kekecewaan diri. Dan untuk berpindah dari kekecewaan diri ke mensyukuri diri, penting untuk mengetahui apa arti kesempurnaan itu bagi Anda. Untuk mengetahui bahwa mencapai kesempurnaan itu tidak mungkin. Untuk mengakui bahwa konsep itu sendiri tidak sempurna - bahwa bahkan sesuatu yang sempurna selalu bisa diperbaiki lagi.

Alih-alih mengejar khayalan kesempurnaan, berusalah untuk melakukan yang terbaik - dan bersyukurlah atas ketidaksempurnaan Anda. Menerima ketidaksempurnaan terwujud dalam filosofi Jepang dari wabi-sabi, di mana pecahan atau ketidaksimetrisan benda membuatnya lebih indah dan berharga. Kesalahan Anda juga dapat dilihat sebagai hal yang indah, berarti, dan mungkin sesuatu yang bisa ditertawakan.

Untuk meningkatkan rasa syukur atas diri sendiri, cobalah untuk menuliskan jurnal syukur. Tiap malam, sebelum tidur, tuliskan segala hal yang Anda syukuri hari itu. Anda bisa bersyukur atas secangkir teh hangat yang menenangkan, senyuman orang asing, suara kicauan burung. Ingatlah untuk memasukkan aspek diri yang Anda syukuri: kesehatan, cara Anda membahagiakan saudara, kekuatan untuk melewati hari. Lalu, tulislah aspek karakter yang ingin Anda ubah.

Mencatat hal yang sudah Anda terima dari orang lain, dari dunia, dan dari diri sendiri akan menghilangkan perasaan ketidaksesuaian dan mendorong Anda untuk lebih terbuka pada pemberian yang diberikan hidup. Menemukan semua itu juga membantu Anda memupuk pola pikir berkembang dan mencari cara secara aktif untuk berkembang dan berbuat lebih baik. Dengan pola pikir berkembang, kesalahan atau kegagalan akan berubah menjadi jalan baru menarik yang mengarah pada kesadaran dan membantu Anda berkembang.

Rasa Syukur Membantu Anda Bertanggung Jawab

Sebagai manusia, Anda pasti pernah berbuat salah pada orang lain. Semua orang begitu. Sebagai makhluk sosial, kita berubah agar disukai. Sehingga perasaan ketika membuat orang lain marah pada Anda langsung menusuk. Yang lebih buruk adalah pikiran harus menghadapi kekecewaan orang itu pada Anda. Namun, meskipun hal ini bisa mengerikan, ada yang lebih buruk: tidak menghadapi kekecewaan itu sama sekali.

Seperti yang sudah dipelajari, langkah pertama adalah mengidentifikasi penyebab kekecewaan orang lain. Hal ini bisa jadi sulit; sering kali ada lebih dari satu hal yang menyebabkan sakit atau salah paham. Dari sana, cobalah untuk mengakui apa yang sudah Anda perbuat yang membuat hal itu terjadi. Berhentilah sejenak, dan pikirkan kelakukan dan tindakan Anda.

Saatnya untuk kembali ke jurnal: tuliskan semua hal yang Anda syukuri. Menyadari semua itu akan mengubah kepahitan menjadi optimisme dan kekuatan - membantu Anda menemukan cara melanjutkan hubungan. Sekarang, ulangi cara Anda menghadapi kekecewaan dan pikirkan hal yang akan Anda katakan. Berusahalah untuk sespesifik mungkin. Mungkin Anda adalah manajer yang tidak mengikuti kebijakan tertentu, seperti "Aku sadar bahwa aku menyepelekan keadaanmu ketika menyalahi janji untuk lebih fleksibel dengan izin sakit, dan aku ingin kamu tahu betapa menyesalnya aku akan itu."

Terakhir, Anda perlu menghadapi kekecewaan itu secara langsung. Setelah berbicara, Anda mungkin akan menemukan sikap membela diri dan tidak percaya. Jangan diambil hati - Anda perlu melupakan reaksi ini dan mencari cara untuk menyelesaikan. Di sinilah kesiapan Anda sangat membantu!

Menghadapi kekecewaan orang lain tidak akan mudah. Anda harus terus fokus melakukan yang terbaik untuk menjadi terbuka, sadar, dan bersyukur dalam hubungan. Dengan kata lain, tingkatkan integritas - sadarlah ketika Anda melenceng dari jalur, dan berusahalah untuk kembali ke jalan yang lurus. Hal ini tidak hanya akan memperbesar kapasitas syukur, tetapi juga mempermudah orang lain untuk mendekati Anda ketika ada masalah sebelum kecewa.

Rasa syukur bukan hanya soal perasaan, melainkan tindakan. Dan seperti belajar memainkan alat musik, Anda tidak bisa menjadi ahli dalam semalam. Untuk melakukannya, pilih tujuan yang realistis. Pilihlah satu atau dua hubungan. Berfokuslah untuk membangun rasa syukur Anda terhadapnya secara perlahan dan konsisten. Mulailah dengan hubungan yang kurang dekat, seperti rekan kerja yang kurang menghiraukan Anda. Dari sana, Anda dapat perlahan beranjak ke hubungan yang lebih dekat dan berat, seperti orang yang sudah mematahkan hati Anda.

Penting diingat bahwa rasa syukur tidak bertimbal balik. Agar usaha Anda berhasil, Anda perlu mengucapkan rasa syukur secara otentik dan tanpa syarat.

Agar ada yang berubah, Anda perlu berubah. Selalu ingat pepatah ini, tetapi ingat juga untuk bersabar dengan diri sendiri. Akan ada waktu ketika Anda merasa seperti belum berproses - mungkin Anda sudah berusaha memaklumi rekan kerja itu, tapi Anda mungkin belum sempat mengucapkan "Selamat Pagi" hari ini. Daripada fokus ke hasil atau seberapa cepat Anda bergerak, hargai usaha Anda. Progress kecil tetaplah progress.

Terakhir, mencari rasa syukur dan kekecewaan menunjukkan hal yang paling penting dalam hidup: hubungan. Hukan berarti seluruh hubungan Anda harus masuk dalam tingkat koneksi dan keseriusan yang sama. Dan Anda tidak harus berusaha mencintai semua orang dengan cinta yang sama. Namun: Anda akan selalu berhubungan dengan seseorang - walaupun itu adalah diri Anda sendiri.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments