Komputer: Yang Tidak Diceritakan dari Perempuan Pembuatnya

By Nayanika Eleanor - Februari 12, 2022

Ketika berbicara soal komputer yang berhubungan dengan pemprograman, banyak yang mengasosiasikannya dengan laki-laki.

Padahal, perempuan selalu berada di garda depan dalam setiap inovasi ilmu komputer, mulai dari publikasi online ke ilmu informasi hingga pemprograman ke komunitas virtual.

Kenapa hanya laki-laki yang paling banyak diketahui melakukan inovasi itu? Jawabannya adalah sering kali pencapaian perempuan dihapus dari riwayat teknologi komputasi. Yang secara langsung mengabaikan mereka.

Di blinkist ini, kita akan membaca seluruh sejarah lengkap tentang para perempuan yang berjasa di dunia teknologi tersebut melalui buku karya Claire L. Evans berjudul "Broadband".

Ada Lovelace: Pemprogram komputer pertama

Ketika penyair terkenal Lord Byron asal Inggris meninggal hampir 200 tahun lalu, ia tidak hanya mewariskan sajak-sajak indahnya pada dunia, ia juga meninggalkan putrinya, Ada Lovelace.

Ada adalah anak satu-satunya dari pernikahan singkatnya dengan aristokrat pencinta matematika, Anna Isabella Milbanke.

Anna ingin memastikan anaknya tidak memiliki keliaran ayahnya. Jadi, ia merancang pendidikan matematika komprehensif bagi Ada sejak anak itu berusia empat tahun.

Sekarang, kita mengingat Ada bukan dari orangtuanya yang terkenal, melainkan sebagai seorang perintis di bidang yang menyentuh hampir setiap aspek kehidupan moderen kita: pemprograman komputer.

Sejak usia muda, Ada cemerlang dalam pendidikannya. Ia cepat melampaui tutornya tapi terus mendidik dirinya dengan membaca buku dan kegiatan surat-menyurat. Ia juga bersahabat dengan ilmuwan terkemuka kala itu.

Ketika berusia 17, ia bertemu dengan Charles Babbage, pencipta Difference Engine. Kalkulator yang membantu memecahkan masalah matematis rumit pertama. Ada sangat senang dengan mesin itu dan ingin belajar darinya.

Sebagaimana norma aristokrat kala itu, Ada menikah muda. Suaminya, William King, naik status menjadi Earl Lovelace pertama.

Pernikahan, anak, dan tanggung jawab sosial seorang bangsawan perempuan sangatlah menyita waktu. Namun, ketertarikan Ada pada karya Charles tidak meredup.

Charles kemudian menciptakan mesin baru: mesin analitik yang mengerjakan komputasi umum. Ketika Ada menemukan surat kabar tentang mesin analitik itu dalam jurnal berbahasa Swiss, ia memutuskan untuk menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris.

Ketika mengerjakannya, ia memperbaiki sejumlah kesalahan yang ditulis oleh si penulis. Charles sangat kagum hingga ia menyemangati Ade untuk menerbitkan catatannya beserta hasil terjemahannya.

Ketika pekerjaan Ada selesai dan diterbitkan, surat kabar itu menjadi tiga kali lebih panjang dan jauh lebih kompleks daripada aslinya.

Surat kabar itu menggambarkan visi Charles untuk mesin analitik tersebut secara utuh, serta bagaimana mesin itu digunakan dalam matematika.

Catatan Ada juga menunjukkan kemampuan seninya untuk menunjukkan analisis teknisnya dengan gaya yang menarik dan asyik.

Ketika mengerjakannya, Ada terinspirasi dari motto keluarga Lovelace, "Pekerjaan adalah hadiah itu sendiri." Ketika meninggal pada 1852, motto itu juga diukir di peti matinya.

Itu adalah batu nisan yang sangat disayangkan karena pencapaian Ada kurang dikenal selama hidupnya. Membutuhkan waktu hampir seabad sebelum ia akhirnya dikenal.

Grace Hopper adalah perintis ilmu komputer

Saat itu tahun 1941, dan dunia - kecuali Amerika Serikat - sedang perang. Itu berubah pada 7 Desember ketika Jepang menyerang Pearl Harbor dan AS menyatakan perang pada Jepang.

Grace Hopper, seorang profesor matematika di Vassar College yang berusia 36 tahun, ingin berjuang untuk negaranya. Ia keluar dari pekerjaannya dan masuk ke Angkatan Laut AS.

Sebagai ahli matematika, ia berpikir bahwa ia akan menghabiskan karir militernya memecahkan kode musuh. Namun, Angkatan Laut mengirimkan ke Harvard untuk menjadi programer ketiga PC dunia pertama.

Di Harvard, Grace bekerja dengan Letnan Howard Aiken. Howard telah merancang komputer Mark I, yang mengalami masalah ballistik.

PC itu tidak memiliki petunjuk penggunaan, tapi itu tidak menghentikan Grace menguasainya. Secara tidak mengejutkan, dia segera menjadi orang paling penting bagi Howard.

Di Harvard, Grace menuliskan kode yang memecahkan sejumlah masalah perang paling menantang. Namun, sebelum bom jatuh di Hiroshima dan Nagasaki, ia tidak menyadari bahwa seperangkat perhitungannya telah berkontribusi pada pembuatan bom atom itu.

Selama itu, ia mulai menyimpan seksi kode pemprogramannya yang dapat digunakan kembali - langkah pertama dari warisannya yang paling berharga.

Setelah perang, Grace menjadi programer untuk UNIVAC, PC tercanggih di dunia. Semakin banyak unit yang terjual, sekelumit programer semakin tertantang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

Grace membujuk bosnya bahwa membuat pemprograman dapat diakses semua orang tidak mungkin dilakukan saat itu. Ketika ia diberi tanggung jawab di Automatic Programming Department baru, Grace segera menciptakan alat penghimpun yang memungkin PC menulis programnya sendiri.

Ide ini diterima dan perusahan lain mulai membuat alat penghimpunnya sendiri. Grace memprediksikan terjadinya kekacauan dari setiap merek PC yang menggunakan alat penghimpun mereka sendiri.

Jadi, pada 1959, ia menggunakan koneksinya ke AL untuk mengadakan pertemuan yang dihadiri oleh setiap pembuat PC di sana. Mereka setuju untuk membuat bahasa pemprograman universal dan sederhana yang dapat digunakan di semua komputer.

Setelah itu, common business-oriented language, disingkat COBOL, lahir. Sepuluh tahun setelah diluncurkan, COBOL menjadi bahasa pemprograman yang paling banyak digunakan di industri tersebut.

Sekarang, 60 tahun setelahnya, COBOL masih digunakan dan Grace Hopper terus diingat sebagai "Nenek COBOL" atas peran pentingnya dalam pembuatan bahasa itu.

Perempuan dari ENIAC Six belajar memprogram komputer elektrik pertama

Kata "komputer" adalah pendahulu perangkat yang kita ketahui sekarang. Awalnya, kata itu merujuk pada orang yang menyelesaikan soal matematika rumit dengan tangan. Dan orang yang melakukan komputasi ini - PC sebelumnya - sebagian besar perempuan.

Sebenarnya, ada sangat banyak perempuan yang bekerja sebagai penghitung di pertengahan pertama abad kedua puluh yang membuat istilah "kilogirl" muncul. 

Pengukuran ini merujuk pada ribuan jam pekerjaan menghitung. Selama Perang Dunia Kedua, penghitung perempuan kesulitan dengan tuntutan kerja mereka. 

Untuk mempercepatnya, profesor Fisika John Mauchly dan insinyur J. Presper Eckert merancang komputer listrik pertama - the Electronic Numerical Integrator and Computer, atau ENIAC. Perangkat ini diprogram oleh enam orang perempuan yang dikenal sebagai ENIAC Six.

Keenam perempuan itu adalah Kathleen "Kay" McNulty, Betty Jean Jennings, Elizabeth "Betty" Snyder, Marlyn Wescoff, Frances Bilas, dan Ruth Lichterman.

Mereka adalah mantan penghitung yang di awal-awal perang telah menghabiskan waktunya melakukan penghitungan balistik.

Tidak ada buku petunjuk untuk menggunakan ENIAC, jadi keenam operator itu harus belajar sendiri cara menggunakannya dan menemukan cara memprogramnya.

Mengoperasikan ENIAC membutuhkan usaha fisik dan mental serta ratusan kabel yang harus dipasang ulang setiap kali melakukan penghitungan.

Perang berakhir sebelum ENIAC bisa beroperasi sepenuhnya. Namun, mesin itu menyimpan imajinasi pers setelah anggota ENIAC Six berhasil melakukan demonstrasi umum pada 1946. Sayang, para perempuan itu tidak mendapatkan penghargaan atas kerja keras mereka.

Betty Jean Jennings dan Elizabeth "Betty" Snyder, juga dikenal sebagai duo Betty, adalah bintang tim pemprograman ENIAC.

Mereka bekerja bersama, pandai mengetahui kesalahan dari rekannya, dan tidak pernah membiarkan ego menghalangi mereka membuat kode terbaik.

Setelah perang, duo Betty melanjutkan karir yang panjang di industri PC komersial. Selain itu, Snyder adalah salah satu pembuat COBOL, kesatuan bahasa pemprograman PC yang dibuat atas dorongan Grace Hopper.

Perempuan dalam membangun jaringan komunikasi untuk kepentingan sosial

Ketika AS membom Kamboja pada 1969, hal itu mengakibatkan serangkaian protes dan serangan. Pam Hardt-English, siswa lulusan ilmu komputer di UC Barkeley terlibat dalam protes itu.

Tapi dia dan teman aktivis sesama siswanya memiliki ide yang lebih besar. Mereka ingin membuat jaringan komunikasi untuk mneghubungkan beragam pusat budaya berbeda.

Pada musim panas 1970, Hardt-English dan dua teman sekelasnya keluar dari UC Barkeley. Mereka pindah ke Project One, gudang besar di San Fransisco yang dulunya adalah rumah sekelompok hippie. Di sanalah visi Hardt-English dan mantan teman sekelasnya menjadi kenyataan.

Mereka berusaha untuk mengumpulkan informasi dan sumber daya lokal, dan membagikannya melalui jaringan yang terdesentralisasi. Dengan kata lain, mereka memimpikan internet.

Awalnya, mereka membutuhkan PC. Masalahnya, tidak ada PC saat itu. Tapi, Hardt-English tidak menyerah. Ia mengumpulkan daftar 53 institusi dan perusahaan yang memiliki komputer usang yang mau disumbangkan. Setelah menghubungi satu persatu, ia mendapatkan jawaban dari TransAmerica Leasing Corporation.

Pada April 1972, SDS-940, yang berukuran "sepuluh kulkas", dikirim ke Project One. Tapi pekerjaan Hardt-English baru dimulai.

Selama tiga tahun berikutnya, ia mengumpulkan donasi ribuan dolar untuk membuat perangkat itu, yang disebutkan "Resource One," berjalan.

Akhirnya, semakin jelas bahwa rencana menghubungkan beragam pusat budaya berbeda tidak bisa dilakukan. Namun, Resource One masih dimanfaatkan dengan baik oleh banyak penghuni Project One.

Contohnya, Mya Shone, Sherry Reson, dan Mary Janowitz menemukan bahwa dinas layanan sosial di Bay Area tidak membagikan basis data pusat dari layanan untuk orang yang kurang beruntung. Jadi, mereka memutuskan untuk membuat basis data direktori perujuk layanan sosial di Resource One.

Karena pekerja sosial tidak dapat mengakses basis data itu sendiri, sukarelawan membagikan lembaran direktori setiap bulan. Akhirnya, setiap perpustakaan di kota, termasuk Departemen Layanan Sosial, memiliki salinannya.

Ketika Sherry, Mary, dan Mya pindah, organisasi amal United Way mengambil alihnya. Akhirnya, basis data itu masuk di Perpustakaan Umum San Fransisco di mana itu tetap ada di sana hingga 2009.

Elizabeth "Jake" Feinler sebagai pendahulu penting bagi internet

Sebelum adanya internet, ada yang namanya ARPANET. Itu adalah jaringan daring pertama yang dibiayai oleh militer AS dan dibangun pad 1969. ARPANET membantu ilmuwan di universitas AS saling membagikan sumber daya dan berkomunikasi.

Pada 1972, ARPANET memiliki sekitar 30 koneksi, dan semakin terlihat bahwa jaringan yang semakin besar perlu diatur dengan lebih baik.

Kantor pusat urusan ARPANET - the Network Information Center (NIC) - adalah bagian dari Standford Research Institute. Namun, teknisi di sana terlalu sibuk untuk melakukan pekerjaannya.

Jadi, pekerjaan itu dilakukan oleh Elizabeth "Jake" Feinler, ilmuwan kimia yang berubah menjadi ahli informasi. Selama bertanggung jawab pada NIC, pekerjaan Elizabeth adalah mengatur internet pertama.

Tugas pertama Elizabeth di NIC adalah membuat buku petunjuk sumber daya ARPANET. Ini termasuk mencatat semua informasi tentang setiap situs yang ada di jaringan itu.

Dalam beberapa minggu, Elizabeth berubah dari tidak tahu apa-apa tentang ARPANET menjadi kewenangan satu-satunya. Buku panduannya, membantu siapa saja mencari apa saja. Kita bisa menganggapnya sebagai mesin pencari internet pertama.

Seiring berjallannya waktu, tanggung jawabnya bertambah hingga mencakup semua tugas organisasi besar untuk jaringan yang terus berkembang. Ia bertanggung jawab mendaftar semua host baru di jaringan, serta mengindeks semua percakapan penting yang terjadi di sana.

NIC juga bertindak seperti Google saat itu. Situs host tidak mengiklankan sumber dayanya sehingga pengguna yang mencari informasi akan mendatangi Elizabeth yang tahu letak segala sesuati di ARPANET. Dengan semakin banyaknya permintaan, ia membangun pencarian di internet.

Seiring berkembangnya jaringan, muncul pentingnya membuat sistem yang lebih teratur untuk memberi nama dan alamat situs. Ini termasuk mengidentifikasi informasi yang kita tahu sebagai "nama domain".

Elizabeth menyarankan pembuatan kategori umum berdasarkan lokasi PC: ".mil" untuk militer, ".gov" untuk pemerintah, ".edu" untuk pendidikan, dan ".com" untuk bisnis komersil.

Itulah satu-satunya inovasi Elizabeth yang digunakan di internet hingga sekarang. Akhirnya, NIC berubah dari tim dua orang menjadi proyek sebelas juta dolar.

Sekali lagi dalam sejarah komputasi, kita melihat seorang perempuan mengambil peran yang tampak membosankan bagi orang laki-laki, tapi akhirnya terbukti sangat penting.

Sosial media pertama 'Echo' dibuat oleh perempuan

Stacy Horn baru lulus di New York pada awal 1980-an ketika ia bergabung dengan The WELL, komunitas daring berbasis di California.

Stacy suka berbicang dengan jurnalis, mantan hippie, dan pencinta pemprograman komputer, tapi dia akhirnya bosan.

Menghubungi The WELL di California mirip seperti melakukan panggilan jarak jauh. Jadi, tagihan teleponnya sangat tinggi. Ia ingin berada di komunitas yang memiliki rasa New York asli juga.

Jadi, pada 1990, Stacy membuat komunitasnya sendiri yang ia sebut "East Coast Hang-Out", Echo.

Dari Echo, Stacy melakukan segala cara untuk menemukan "Echoids", sebutannya bagi pengguna Echo. Tiap malam, ia mengunjungi pesta, pembukaan seni, dan museum, berharap menemukan orang-orang yang tertarik bergabung dengan Echo.

Pencarian ini juga sering kali termasuk mengundang mereka ke apartemennya - waktu itu, tidak semuanya bisa menggunakan komputer, dan Stacy harus mengajari anggota baru untuk menggunakan platform itu.

Pada 1980-an, hanya 10 hingga 15 persen pengguna internet yang perempuam. Jadi, Stacy melakukan upaya khusus untuk merekruit perempuan lain ke platform tersebut.

Stacy ingin Echo menjadi perpanjangan dunia nyata. Jadi, ia membuat ruang umum dan pribadi. Ruang pribadinya sangat populer di kalangan Echoids. Dan tidak lama terbentuklah area pribadi untuk perempuan, laki-laki, pecandu yang menyembuhkan diri, orang-orang di bawah 30 tahun, dan banyak lagi.

Pada 1994, Echoids membantu membuat sejarah budaya. Ketika negara sedang dicekam oleh liputan TV pengejaran O.J. Simpson, Echoid memposting reaksi mereka di platform secara langsung. Mereka menyebutnya "simulcasting." Sekarang, kita menyebutnya "live-tweeting."

Echo juga mengisyaratkan fenomedia sosial media di dunia moderen: influencer. Sebagai remaja pada 1970-an, Marisa Bowe mengasah keterampilan percakapan daringnya setelah mengulik fungsi chat langsung di PC ayahnya.

Setelah pindah ke New York pada 1980-an, Marisa menemukan Echo dan menjadi passion-nya. Dia menghabiskan banyak waktu di platform itu hingga teman-teman di dunia nyatanya sangat khawatir.

Walaupun pemalu, Marisa suka berteman di dunia maya dan dipilih oleh Stacy untuk membuat diskusi di platform. Ia menjadi sangat populer hingga membuat sebuah kultus yang mengikuti teman Echoids-nya dan diperlakukan seperti selebriti kecil selama pertemuan bulanan mereka.

Dame Wendy Hall berinovasi di bidang hypertext

Tim Berners-Lee terkenal sebagai pelopor World Wide Web. Itu artinya ia membuat internet, kan? Tidak begitu.

Internet adalah jaringan komputer, sementara World Wide Web adalah jaringan halaman yang saling berhubungan yang dibangun dengan bahasa umum yang disebut Hypertext Markup Language (HTML).

HTML adalah pendahulu sistem hypertext canggih sekarang yang dikembangkan oleh sejumlah perempuan pada 1980-an. Di antaranya adalah Dame Wendy Hall, yang saat itu, adalah dosen ilmu komputer di University of Southampton di Inggris.

Ketertarikan Wendy Hall pada ilmu tersebut dimulai pada 1986. BBC memperingati ulang tahun ke-900 Domesday Book. Hari ini, BBC menandai peringatan Domesday Book dengan menampilkan cuplikan moderen website yang indah dan interaktif.

Namun, World Wide Web tidak ada waktu itu. Jadi, presentasi itu dibuat pada dua disket laset. Wendy sangat terpukau dengan cara materi itu ditunjukkan dan tepersik dengan adanya kemungkinan media interaktif.

Ketertarikannya di bidang itu semakin berkembang selama cuti panjang pada 1989 di University of Michigan, ketika ia menemukan bahwa multimedia yang dapat diklik adalah hal yang sangat populer.

Orang Amerika menyebutkan "hypertext" atau "hypermedia". Dia kembali ke Southampton penuh dengan ide untuk sistem hypertext baru.

Aktifis universitas mendengar tentang ketertarikannya dan mengajaknya mengerjakan proyek. Beberapa tahun sebelumnya, arsip Earl of Mountbatten telah didonasikan ke universitas itu.

Arsip itu meliputi foto, pidato, dan video. Wendy mengumpulkan tim untuk membuat sistem hypertext yang memudahkan pencarian arsip di PC. Pada Natal 1989, Microcosm lahir.

Namun, Microcosm hanyalah sejumlah sistem hypertext yang dibuat di seluruh dunia. Yang lainnya adalah World Wide Web, yang dibuat oleh Tim Berners-Lee.

Rekan akademisnya tidak puas dengan kurangnya kecanggihan yang tampak itu. Namun, itu segera populer karena kesederhanaan dan kemudahan menggunakannya.

Awalnya, Wendy percaya bahwa Microcosm bisa ada berdampingan dengan Web. Ia juga berusaha untuk mengomersialkan sistem hypertext-nya. Tapi sejak saat itu, Web adalah platform pilihan semua orang.

Jaime Levy adalah pelopor publikasi digital

Di puncak gelembung dotcom di New York, Jaime Levy menyebut dirinya "Kurt Cobain versi Internet". itu adalah titel yang besar, tetapi bukan tidak sesuai.

Tumbuh di California Selatan, Jaime lebih tertarik pada pemandangan bebatuan daripada komputer. Itu berubah ketika pacarnya menunjukkannya cara membuat animasi. Ia terkesima.

Ketika belajar di New York University-lah Jaime memiliki pengalaman media interaktif yang membuatnya terkenal.

Setelah lulus pada 1990, Jaime pindah ke Los Angeles tempat ia membuat majalah elektroniknya di disket yang disebut Electronic Hollywood.

Majalah itu dipenuhi grafis, animasi, dan permainan, beserta teks. Jaime menyebutnya "semacam, graffiti, digitalku". Ia menyebarkan disket itu ke toko buku dan rekaman indie di Los Angeles yang membuatnya laku habis. Tidak lama, ia mendapatkan perhatian media atas karyanya.

Jaime kembali ke New York tempat ia menjadi selebritis asli pertama di Silicon Alley. Bintang rock Billy Idol adalah fansnya dan memintanya untuk membuat salah satu disket andalannya untuk menemani almbum Cyberpunk-nya.

Albumnya tidak terlalu laris, tapi kekuatan bintang Jaime terus naik. Ketika ia menemukan mesin peramban web pertama, Mosaic, ia sadar bahwa majalah elektroniknya adalah situs web, bahkan sebelum situs web ada. Ia memutuskan bahwa itu adalah masa depannya.

Pada 1995, Jaime, mendapatkan kesempatan besar. Ia dilamar sebagai direktur kreatif majalah daring yang disebut Word. Di sana, ia mendapatkan kesempatan untuk menerapkan keterampilan penerbitan elektronik inovatifnya di Web.

Orang pertama yang dibawanya adalah Marisa Bowe, influencer pertama yang ia temui melalui komunitas daring Echo.

Jaime dan Marisa terampil dalam membuat karya yang benar-benar melampaui batasan yang bisa dilakukan dengan publikasi daring.

Pada 1998, publikasi daring memiliki satu hingga dua juta pengunjung tiap minggu. Publikasi itu menerima pengakuan dari publikasi ternama seperti Newsweek dan New York Times.

Namun, Jaime tidak bertahan selamanya di sana. Ia meninggalkan Word 18 bulan kemudian dan berharap mendapatkan banyak kesempatan di dunia kreatif.

Namun, ia malah menemukan bahwa kesempatan itu sirna dan digantikan oleh sebagian besar pekerjaan korporat.

Jaime mungkin bukanlah nama yang besar sekarang. Namun, karya terobosannya pada 1990-an menunjukkan kemungkinan kreatif dari penerbitan digital.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments