Ini 8 Tahap Mencapai Kemandirian Finansial Sedini Mungkin
By Nayanika Eleanor - Februari 03, 2022
Kemandirian finansial mutlak dibutuhkan dan dicari oleh banyak orang. Uang diperlukan untuk memenuhi banyak kebutuhan, seperti pendidikan dan kesehatan.
Walaupun, ketika ada situasi terdesak di mana kita harus memilih antara uang atau nyawa, adalah yang terpenting. Namun, di kehidupan sehari-hari, kita secara tidak sadar lebih mengutamakan uang dan itu wajar.
Di blinkist kali ini, kita akan belajar tentang cara menghabiskan waktu tanpa bergantung pada pekerjaan berbayar.
Kita juga diharapkan bisa memandang riwayat keuangan secara jelas, membebaskan diri dari kebiasaan keuangaan sebelumnya, dan membangun kebiasaan finansial agar bisa pensiun dini.
Berdamai dengan kondisi keuangan masa lalu
Seperti kebanyakan orang, kita tidak akan pernah bisa menghitung berapa banyak uang yang sudah melayang hingga saat ini. Oleh karena itu, cara pertama meraih kemandirian finansial adalah dengan berdamai dengan keuangan sebelumnya.
Menghitung uang yang masuk dalam hidup akan membantu memberikan gambaran jelas tentang riwayat keuangan dan hubungan kita dengan uang.
Bisa saja selama ini kita tidak memiliki masalah keuangan. Padahal, semua itu terjadi karena bantuan dari orang lain.
Kita bisa juga merasa memiliki penghasilan yang cukup, tanpa mengetahui pendapatan sebelumnya.
Memahami riwayat keuangan dapat membantu mengalihkan pandangan terhadap seberapa besar pendapatan yang bisa kita peroleh di masa mendatang.
Untuk memulainya, kita bisa menghitung jumlah pendapatan di sepanjang hidup kita. Jumlah ini harus mencakup semuanya dari pendapatan pertama hingga terakhir.
Jika tidak tahu harus memulai dari mana, gunakan saja rekening koran atau catatan lama yang memuat pendapatan tiap tahun.
Pastikan untuk menyesuaikan jumlahnya untuk menunjukkan pendapatan yang tidak terlamporkan, seperti hadiah dan bonus. Tujuannya adalah untu mendapatkan penghitungan yang menyeluruh dan akurat.
Setelah menghitung pendapatan, langkah kedua berdamai dengan keuangan masa lalu adalah dengan menentukan sisa uang sekarang.
Hitung sisa uang sekarang dengan membuat lembar neraca pribadi yang berisi aset dan utang.
Aset cair adalah segala hal yang dapat diubah menjadi uang. Ini termasuk uang di tabungan dan akun cek, saham, dan uang kembalian yang disimpan di saku.
Aset tetap adalah segala hal yang kita miliki, dari barang besar seperti rumah dan mobil hingga barang-barang yang bisa dijual.
Kemudian, hitung piutang, yang termasuk utang, pinjaman, dan tagihan. Kurangi penjumlahan aset dengan jumlah utang ini untuk mendapatkan nilai sisa.
Hitung Upah Per Jam
Sebagian besar dari waktu yang kita miliki dihabiskan untuk tidur. Padahal, waktu adalah hal yang berharga. Jadi, ketika kita bangun untuk bekerja di pagi hari, kita menukarkan lebih dari sekadar waktu dengan uang.
Kita menukarkan energi hidup. Dengan kata lain, ketika mengeluarkan uang, kita sebenarnya sedang menjual energi hidup.
Jika ingin mengubah hubungan kita dengan uang, kita perlu mempertanyakan asumsi tentang pendapatan dan pengeluaran. Dengan begitu, kita dapat menyimpan energi hidup dengan hal-hal yang benar-benar dibutuhkan.
Jadi, di tahap kedua ini kita akan mempelajari situasi sekarang dengan menghitung upah per jam.
Untuk mengidentifikasi rasio energi hidup dan pendapatan, hitung upah per jam dengan menentukan jumlah nyata waktu dan uang yang digunakan untuk bekerja.
Kita bisa memulianya dengan sebuah tabel yang berisi tiga kolom. Kolom pertama adalah jam mingguan, kolom kedua adalah pendapatan, dan kolom ketiga adalah uang yang diperoleh per jam.
Kemudian, tambahkan rincian berdasarkan pekerjaan. Misalnya, jika dalam satu minggu kita mendapatkan gaji USD 1.000 untuk waktu kerja 40 jam, kita menghasilkan USD 25 per jam.
Setelah mengetahui upah tiap jam, kita mengetahui seberapa besar harga energi hidup kita.
Lalu, cobalah untuk melacak setiap uang yang datang atau keluar hidup. Dengan memahami pola pengeluaran, kita bisa membuat keputusan pengeluaran berdasarkan realita, bukan hanya perkiraan.
Mengelompokkan pengeluaran bulanan
Setelah mengetahui riwayat keuangan dan upah tiap jam, saatnya melakukan perubahan. Untungnya perubahan itu bukanlah berhemat.Lalu, apa? Jawabannya sederhana: kita hanya perlu memahami cara kita mengeluarkan uang. Tahap ketiga adalah mengelompokkan pengeluaran bulanan dengan cara yang paling masuk akal.
Misalnya, kita ingin melacak pengeluaran makanan kita. Tergantung pada gaya hidup, kita bisa membuat subkelompok, seperti "makanan untuk tamu," "terlalu lelah untuk masak," atau "camilan."
Dengan melacak kelompok pengeluaran dengan cermat, kita bisa menyadari bahwa makanan restoran biasanya telah membentuk kebiasaan yang mahal.
Buat juga subkategori untuk melacak pengeluaran hal-hal lain, seperti cicilan rumah, transportasi, dan hiburan.
Setelah mengelompokkkan pengeluaran ke dalam item-item, buatlah tabulasi bulanan yang mencantumkan subkategori tersebut.
Di akhir tabel, masukkan bagian untuk mencantumkan pendapatan - dengan baris terpisah untuk gaji, bonus, bunga, atau pendapatan lain.
Setelah memasukkan transaksi bulanan ke setiap kategori, kurangi total pendapatan dengan total pengeluaran tersebut untuk mengetahui tabungan bulanan.
Di sinilah keajaiban program kemandirian finansial ini muncul. Untuk menemukan seberapa banyak energi hidup yang diperlukan untuk setiap subkategori, bagi uang yang dihabiskan untuk suatu subkategori dengan upah per jam yang telah dihitung sebelumnya.
Katakanlah kita mengeluarkan uang sebesar USD 80 untuk majalah yang tidak dibaca dan upah per jam kita adalah USD 10.
Hasilnya adalah kita menghabiskan delapan jam energi hidup untuk membeli majalah tersebut. Hal ini bisa membantu kita berpikir ulang ketika akan membelinya lagi.
Mengevaluasi Pengeluaran
Dengan jurnal, bayangkan apa yang akan kita lakukan jika kita tidak perlu bekerja. Ketika dewasa, kita ingin jadi apa?
Jika punya satu tahun lagi untuk hidup, bagaimana kita ingin menghabiskan hidup? Apakah kita ingin menulis buku, tapi sekarang malah menjadi copywriter?
Ingat, tidak ada impian yang terlalu besar. Dan dengan membuat penyesuaian kecil pada pengeluaran, kita sudah melangkah untuk menyadarinya.
Itu berarti kita masuk ke langkah keempat: mengevaluasi pengeluaran dengan menanyakan tiga pertanyakan.
Kita perlu melihat tabulasi bulanan dari Tahap 3. Apakah energi hidup yang kita habiskan untuk tiap subkategori sesuai dengan pemenuhan dan kepuasan yang kita rasakan?
Untuk beberapa subkategori, kita bisa merasa sangat bahagia hingga berencana ingin menambah pengeluaran energi hidup. Jika demikian, tandai subkategori itu dengan tanda tambah "+".
Untuk subkategori yang membuat kita merasa sedikit hingga tidak bahagia sama sekali, tandai dengan "-". Jika pengeluaran itu terasa netral, tandai nol "0".
Dengan menganalisis uang secara objektif, kita bisa mengetahui bahwa selama ini kita telah pelit pada subkategori yang memberikan nilai lebih, tetapi berlebihan pada kebiasaan yang candu, seperti membeli sepatu yang jarang dipakai.
Kedua, apakah pengeluaran energi hidup sesuai dengan tujuan dan nilai hidup kita?
Katakanlah kita pernah menghabiskan 25 jam energi hidup untuk makan. Kita bisa menyadari bahwa hal ini mencerminkan nilai kita untuk bersosialisasi atau makanan lezat dan bahwa kita sangat menyukai pengeluaran itu.
Atau, kita juga menyadari bahwa pengeluaran ini adalah hasil dari kebiasaan buruk atau tekanan sesama yang tidak sesuai dengan nilai atau tujuan hidup kita.
Bagaimana caranya mengubah kebiasaan jajan jika memiliki kemandirian finansial dan tidak harus bekerja untuk penghidupan?
Apakah kita harus membeli baju lebih banyak atau lebih sedikit? Di beberapa kasus, kita bisa mengetahui bahwa kita menghabiskan lebih banyak uang karena pekerjaan dan bukan yang lainnya.
Membuat Diagram
Selamat! Kita telah setengah jalan menuju kemandirian finansial. Tapi jika telah mengikuti program serupa lain sebelumnya, bagian terbesar dari tantangan ini adalah tetap berada di jalur yang sama.
Untuk menjamin keberhasilan menuju tujuan finansial, kita perlu memastikan bahwa sistem baru ini adalah kebiasaan dan bukan hanya pilihan.
Cara terbaik utnuk menanamkan kebiasaan baru adalah membuat kita bertanggung jawab pada orang lain. Coba membagikan hasil kemajuan finansial dengan anggota keluarga atau teman.
Tip yang paling penting untuk keberhasilan yang langgeng adalah dengan melacak progres. Hal itu membawa kita pada tahap kelima dari program: membuat diagram progres.
Di lembar kertas besar, gambar diagram yang dapat digantung di dinding untuk melacak pendapatan dan pengeluaran bulanan.
Sumbu vertikal mewakili uang dan sumbu horizontal mewakili waktu dalam satuan bulan.
Ketika membuat kenaikan di sumbu vertikal, mulailah dengan 0 dan sisakan ruangan di mana pendapatan kita akan berlipat ganda.
Sumbu horizontal harus bisa mencapai progres lima hingga 10 tahun.
Di akhir bulan, gunakan dua warna berbeda untuk melacak pengeluaran dan pemasukan bulanan. Lalu, hubungkan titik-titik itu ke entri bulan sebelumnya.
Setelah beberapa bulan dan tahun, kita bisa mengidentifikasi pola dan melihat progres ke tujuan finansial kita.
Walaupun membuat di komputer lebih mudah dan praktis, membuat diagram di dinding bisa menjadi pengingat agar kita selalu terpaku pada program itu.
Kurangi dan Batasi Pengeluaran
Akhir-akhir ini, ide berhemat bisa terdengar tidak menarik atau jadul. Konsumerisme telah mengondisikan kita untuk percaya bahwa memiliki lebih berarti memberikan nilai lebih.
Namun, berdasarkan tulisan kuno Plato dan Socrates hingga tokoh sejarah, seperti Benjamin Franklin, berhemat disebut sebagai kebajikan. Dan jika ingin mandiri secara finansial, kita harus terbiasa dengannya.
Intinya, berhemat adalah menikmati yang dimiliki. Jika memiliki sepuluh pakaian dan suka memakainya, itu adalah hal baik.
Namun, jika termasuk orang tukang belanja dan mudah candu membeli pakaian yang tidak pernah digunakan di lemari, mungkin ini adalah waktunya untuk menurunkan pengeluaran.
Setelah mengetahui dengan jelas kondisi keuangan sebelumnya dan sekarang, langkah keenam program ini adalah mengurangi pengeluaran bulanan secara sadar.
Mengurangi pengeluaran adalah menggunakan energi hidup dengan pintar. Ada beberapa cara untuk meminimalisasi pengeluaran.
Cara yang paling mudah adalah menghindari belanja. Jika tidak pergi ke toko, kita tidak akan ingin membeli. Untuk mengurangi keinginan berbelanja online, berhentilah melanggan email promosi. Biasakan diri kita untuk membeli hanya yang dibutuhkan.
Namun, mengurangi pengeluaran bukan berarti kita harus menjadi tukang tawar. Alih-alih membeli pilihan termurah, kita bisa memilih barang yang paling kuat dan tahan lama.
Jika kita membeli alat seharga USD 40 yang bisa tahan selama 10 tahun dan bukan alat USD 30 yang hanya bertahan lima tahun, kita sudah menabung USD 20 sepanjang waktu.
Kita perlu berinvestasi pada satu item yang dapat melakukan banyak pekerjaan. Jadi, kita perlu membeli panci heavy-duty, bukannya rice cooker, spaghetti cooker, dan Crock-pot.
Kadang, ada subkategori yang kita tidak ingin hilangkan dari kehidupan. Di sinilah kita perlu kreatif.
Contoh Harry yang sedang mengevaluasi apakah ia harus menyudahi layanan bersih-bersih rumah dan berkebun untuk mengurangi pengeluarannya.
Ia tidak siap untuk melakukan pekerjaan rumah itu sendiri. Jadi, dia mengubah ruang makan keluarga besarnya yang tidak digunakan menjadi apartemen studio.
Lalu, ia menyewakannya untuk pasangan dengan ganti pekerjaan taman dan rumah. Harry senang karena pekerjaannya dikerjakan oleh orang lain. Dan pasangan itu senang karena menemukan cara untuk mengurangi biaya perumahan yang tinggi.
Menambah Pendapatan
Selama Revolusi Industri, proses pabrik baru memberikan kenaikan gaji pada divisi di antara waktu kerja dan istirahat.
Kondisi kerja menjadi sangat parah hingga pekerja akhirnya kesulitan mendapatkan hari kerja yang lebih pendek.
Alih-alih menjadi waktu untuk beristirahat, istirahat jadi terlihat seperti waktu untuk mempelajari cara menjadi pekerja yang lebih produktif.
Selama Depresi Besar, waktu libur dihubungkan dengan menganggur. Sikap era Depresi ini terus menggema di seluruh masyarakat Barat sekarang.
Kehidupan gila kerja masyarakat kita sangat buruk. Hingga di tahun-tahun terakhir, usaha seperti kampanye "Beristirahatlah" menjadi momen untuk mempertanyakan pandangan kita terhadap pekerjaan.
Masyarakat ingin kita percaya bahwa kita harus bekerja 40 jam tiap minggu untuk menjadi anggota yang sepenuhnya berkontribusi. Tapi kenyataannya, tujuan mendasar bekerja adalah untuk digaji.
Manfaat seperti komunitas, potensi perkembangan, atau pengakuan semuanya dapat diperoleh di luar pekerjaan biasa. Jadi, hanya tinggal menunggu waktu sampai kita mempertimbangkan lagi cara kita menghabiskan energi hidup.
Tahap ketujuh mengubah hubungan kita dengan uang dan mencapai Kemandirian Finansial adalah tentang menghargai energi hidup dan menambah pendapatan.
Tanyakan: Apakah energi hidup yang sekarang kita gunakan untuk bekerja adalah pertukaran yang tepat untuk apa yang kita peroleh?
Mencari pekerjaan dengan gaji tertinggi yang setara dengan kesehatan dan integritas bukan berarti menginginkan lebih banyak uang hanya untuk itu. Ini adalah tentang bekerja untuk masa depan yang lebih terjamin.
Jika membutuhkan USD 2.500 untuk pengeluaran, kita bisa menambah pendapatan dengan mendapatkan USD 50 per jam sebagai kontraktor, daripada bekerja di kantor dengan gaji USD 25 per jam.
Di beberapa kasus, menambah pendapatan bisa berarti mencari pekerjaan tambahan dalam waktu yang tidak terlalu demanding.
Berinvestasi
Bagi banyak orang, pensiun dini tampak seperti hak istimewa yang hanya dimiliki oleh satu persen orang. Namun, gerakan baru yang disebut FIRE (mandiri secara finansial dan pensiun dini), membuktikan sebaliknya.
Pendukung gerakan ini merujuk pada hikmah sederhana. Jika berinvestasi pada tabungan, uang kita bisa cukup pada akhirnya untuk pensiun dan fokus pada hal yang benar-benar kita sukai. Triknya adalah dengan memperoleh pendapatan investasi bulanan yang cukup.
Berbeda dengan pendapatan dari pekerjaan, pendapatan investasi bulanan adalah pendapatan yang diperoleh dari modal. Ini mencakup pendapatan bukan dari pekerjaan, seperti bunga dan keuntungan bisnis.
Sebelum mulai berinvestasi, kita perlu memastikan memiliki uang yang cukup di bank untuk menutupi pengeluaran enam bulan.
Uang cair ini adalah biaya darurat serta uang yang kita kurangi dari pengeluaran bulanan. Setelah mendapatkan setidaknya uang cair enam bulan di bank, buatlah rekening tabungan.
Untuk menghitung pendapatan investasi bulanan, gandakan modal, atau tabungan tambahan, dengan suku bunga jangka panjang saat ini. Itu adalah jumlah yang bisa diperoleh dari investasi jangka panjang.
Lalu, bagi hasilnya dengan 12. Setelah mengikuti rumus ini, rancang hasil sebagai garis baru di diagram dinding selain garis pendapatan dan pengeluaran.
Pendapatan investasi bulanan bisa tampak tidak begitu besar ketika dimulai. Tetapi begitu pendapatan dan pengeluaran menjadi lebih konsisten, kita bisa memprediksi berapa uang yang dibutuhkan untuk mandiri secara finansial.
Nantinya, uang yang telah diinvestasikan akan menjadi garis kurva yang naik. Dengan pensil, ikuti pola ini untuk mengidentifikasi titik di mana pendapatan investasi bulanan melebihi pengeluaran bulanan. Ini disebut titik persimpangan.
Bagi banyak orang, titik persimpangan terjadi ketika tabungan sama dengan 25 kali pendapatan tahunan. Jika pengeluaran tahunan kita adalah USD 36.000, kita membutuhkan USD 900.000 untuk mencapai kemandirian finansial.
Pelajari dan Pilih Cara Investasi
Setelah menghitung titik persimpangan dan realitas mencapai kemandirian finansial telah menjadi nyata, kita perlu menjadi ahli investasi jangka panjang.
Pendapatan investasi tersebut bisa berupa menerima uang sewa dari perumahan atau royalti dari properti intelektual, atau sumber daya alam.
Kita bisa memperoleh modal dari menjual investasi dari jumlah yang telah melebihi modal. Tapi kita harus fokus memperoleh bunga dengan berinvestasi di pasar modal.
Jika kita bekerja di perusahaan yang menawarkan uang pensiun, seperti USD 401.000, tabungan Anda kemungkinan dikelola oleh rumah makelar yang menawarkan biaya bersama. Kita bisa memanfaatkan hal ini.
Untuk banyak hal, sangat penting mempelajari tentang semua pilihan yang ada sebelum memulai jalan investasi.
Dengan mempelajari investasi, kita pasti bisa mendapatkan investasi berkelanjutan yang mendekati kemandirian finansial yang diidam-idamkan.
0 comments