Apa, sih? Kok, Palestina terus yang dibahas?
Lu bahas atau pun dukung Palestina nggak akan mengubah takdir. Lagian lu bisa apa ngebela Palestina yang digempur sama Israel yang didukung Amerika?
Pertanyaan dan pernyataan tersebut memang bisa muncul dari siapa saja. Pasalnya, konflik Palestina sudah terjadi beberapa tahun setelah Indonesia merdeka. Dukungan terhadap Palestina bisa jadi sudah menjadi hal yang membosankan bagi siapa saja. Namun, terorisme yang dilancarkan Israel juga adalah hal yang menjengkelkan bagi siapa saja.
Kejadian ini berawal dari keputusan PBB yang menghendaki kemerdekaan bagi kaum Yahudi untuk mendirikan negara merdeka bernama Israel di tanah Palestina pada 1948, yang tentunya tidak disetujui oleh warga Palestina. Yang bener aja? Itu kan tanah Palestina. Kenapa harus dikasih ke orang lain? Iya, kan?
Perlu diketahui bahwa konflik ini sudah menjadi perhatian seluruh dunia dan seluruh dunia mengecam tindakan Israel. Apa lagi beberapa tahun ini Israel menjalankan program Pemukiman (Settlements) yang disebut oleh mahasiswa Hukum di Harvard sebagai War Crime.
Kenapa Harus Membahas Palestina?
Kita kan warga negara Indonesia, bukan Palestina. Kenapa kita harus membahas isu yang terjadi di Palestina?
Pertama, kita perlu mengingat kalimat UUD 1945 yang sering diperdengarkan tiap upacara. "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa. Dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan pri-kemanusiaan dan pri-keadilan." Pas SD, aku baca UUD 1945, btw.
Nah, dari poin tersebut, sudah sewajarnya kita sebagai warga Indonesia yang mengakui UUD 1945 sebagai konstitusi NKRI menolak penjajahan yang dilakukan oleh Israel.
Kita juga harus mendukung kemerdekaan Palestina seperti para pendahulu kita yang terus memperjuangkan kemerdekaan Indonesia sampai benar-benar merdeka.
Kedua, saya sering mendengar kalimat seperti, "Buat apa kamu bela Palestina, padahal Palestina nggak bantuin kamu?"
Palestina, melalui pemimpinnya Syekh Muhammad Al Amin Al Husaini, menjadi negara pertama yang mendukung kemerdekaan Indonesia.
Jadi, alasan kedua warga Indonesia perlu mendukung Palestina selain balas budi adalah mengikuti mandat dari Presiden pertama Indonesia Soekarno yang mengatakan untuk "JAS MERAH" atau Jangan Sekali-Sekali Melupakan Sejarah.
Ketiga, sudah banyak orang yang percaya bahwa konflik yang terjadi di Palestina bukanlah konflik keagamaan, melainkan konflik kemanusiaan.
Itu juga menjadi landasan kita untuk membela Palestina, bukan sebagai negara atau perwakilan agama, melainkan sebagai bentuk pembelaan kita pada kemanusiaan.
Apa yang telah dilakukan Israel pada Palestina bukan saja bentuk penjajahan pada suatu negara atau agama, melainkan penjajahan pada seluruh manusia.
Jika kita mendukung kemanusiaan dan keberlangsungan peradaban manusia, secara tidak langsung kita juga telah mendukung Palestina.
Kita mungkin sering mendengar atau membaca kalimat "Tidak perlu menjadi muslim untuk membela Palestina. Cukup menjadi manusia saja."
Setidaknya, dengan membela Palestina, kita sudah menunjukkan bahwa kita adalah pejuang kemanusiaan. Hal ini juga menjadi jawaban dari orang yang mengatakan, "Mendukung Palestina tidak akan mengubah takdir mereka," dan "Lu bisa apa ngelawan militer Israel yang didukung Amerika?"
Saya juga ingat kalimat yang dikatakan Theoden di film Lord of the Rings ketika prajuritnya bilang bahwa jumlah pasukan mereka tidak akan bisa mengalahkan jumlah pasukan musuh. "Tidak. Tapi kita tetap akan melawan mereka."
Ada juga kutipan dari film yang saya lupa judulnya: "Selama kau tetap memukul, kau tidak kalah."
Lantas, kalau ini konflik kemanusiaan, kenapa kita hanya mendukung Palestina dan tidak Israel juga? Israel adalah negara kuat dan memiliki dukungan yang kuat dari Amerika.
Selain itu, mereka terbukti menguasai sebagian besar wilayah Palestina dan hanya menyisakan sekitar 15% saja. Dari hasil tersebut, kita bisa melihat siapa yang perlu dibantu dan tidak.
Terus, Gitu Aja?
Belum. Ini masih berlanjut.
Mungkin ada beberapa orang yang belum mengetahui bahwa ada satu thread di Kaskus yang mengatakan bahwa konflik Palestina adalah the biggest scam.
Dalam thread itu dikatakan bahwa konflik di Palestina adalah buatan Palestina sendiri untuk mendapatkan uang. Ada juga foto yang memperlihatkan bahwa gambar-gambar anak-anak dan orang-orang Palestina yang terluka adalah palsu.
Di sana ditampilkan juga gambar warga Palestina yang hidup makmur dan warga Indonesia yang berada di jurang kemelaratan.
Saya tidak tahu bagaimana orang lain menanggapinya. Namun, itu membuat saya jengkel. Bagaimana tidak?
Seperti Indonesia di zaman penjajahan, golongan ningrat tidak terlalu terkena dampak karena mereka didukung Belanda. Beberapa daerah di luar Jawa juga tidak terkena dampak karena Belanda fokus mengeruk kekayaan Pulau Jawa. Namun, bukan berarti tidak ada yang menderita.
Sementara gambar-gambar itu jelas-jelas menunjukkan bahwa orang Palestina tidak ada yang menderita dan orang Indonesia tidak ada yang bahagia.
Di sini saya tidak hendak mengatakan bahwa ada orang Indonesia yang tidak tahu bahwa banyak warga Palestina sedang menderita. Yang ingin saya katakan adalah ada orang Indonesia yang sedang membantu Israel memutarbalikkan fakta atau biasa disebut buzzer.
Hal ini menarik untuk dibahas karena beberapa alasan.
Pertama, fakta bahwa ada buzzer Israel akan menjadi gawat jika kita berhenti membahas penjajahan di Palestina. Hal ini berbahaya bagi generasi penerus kita yang belum tahu apa-apa tentang penjajahan ini.
Tentunya kita tidak ingin generasi kita membela pihak yang salah, kan?
Kedua, apakah ini merupakan strategi busuk Israel agar Indonesia berhenti mendukung Palestina?
Kita tahu bahwa Indonesia rajin memberikan bantuan pada Palestina. Bahkan, Indonesia telah mendirikan Rumah Sakit Indonesia di Palestina dan masih terus mengadakan pembangunan-pembangunan masjid dan sebagainya.
Selain itu, Indonesia termasuk salah satu negara yang terus menekan Israel setiap memiliki kesempatan di sidang PBB yang membahas konflik Palestina - Israel.
Dengan ini, saya katakan bahwa ini bukanlah saatnya kita untuk menurunkan dukungan kita terhadap Palestina terlepas gencatan senjata yang dilakukan oleh kedua pihak.
Justru ini adalah saatnya kita membantu rakyat Palestina untuk bangkit dari keterpurukan kita karena kita tidak tahu apakah gencatan senjata ini bersifat permanen.
Kita masih perlu memberikan dukungan pada Palestina dalam bentuk materi atau pun doa sampai Palestina dinyatakan benar-benar merdeka dan mendapatkan kembali hak yang telah dirampas dari mereka.
0 comments