Hola, Beauty Fellas ^^
Aku perlu memilih prioritas kira-kira produk mana yang harus dipilih. Namun, aku masih bingung memutuskannya.
Kemudian tibalah momen pandemi corona di mana semua orang banyak yang #dirumahaja sehingga lebih punya banyak waktu untuk merawat diri. Jadilah, masker freeman honeydew chamomile kupilih kali ini. Itu saja.
Mengenal Freeman Lebih Dekat
Produk-produk Freeman yang banyak dikenal di Indonesia adalah masker. Namun, sebenarnya jika dilihat melalui situsnya, Freeman memproduksi sebagian besar produk perawatan tubuh, mulai dari ujung rambut hingga kaki.
Di situsnya - Freeman Beauty - memiliki sebuah halaman di mana pengunjung bisa mengenal produk luncuran terbaru melalui kebutuhan mereka.
Halaman tersebut berisi seluruh produk keluaran terbarunya. Pengunjung hanya diminta memilih tiga hierarki kebutuhan dan kondisi kulit dan situs tersebut menunjukkan produk yang cocok untuk mereka.
Produk asal Los Angeles ini mengklaim dirinya adalah produk alami. Maksudnya, produk tidak 100% bahan kimia.
Tentang Klaim Produk
Di sini, kita akan belajar sedikit tentang klaim suatu produk, antara lain alami, organik, dan herbal.
Produk disebut alami bila produk tersebut dicampur dengan beberapa persen bahan alami. Bahkan kandungan bahan alami 1% pun bisa dikatakan bahwa produk tersebut terbuat dari bahan alami.
Sedangkan organik lebih ketat. Suatu produk baru bisa disebut organik bila minimal 95% bahan-bahan yang digunakan berasal dari bahan alami. Sisanya bisa berasal dari bahan kimia.
Sedangkan produk herbal harus mengandung sebagian besar bahan-bahan yang berasal dari tumbuhan.
Ulasan Masker Freeman Honeydew Chamomile
Sebenarnya masker ini sudah dibahas di artikel sebelumnya: dapatkan wajah glowing dengan produk terjangkau dalam 2 minggu.
Namun, kali ini ulasannya akan lebih menyeluruh dan menyesuaikan dengan jenis kulitku, yaitu kombinasi.
Kombinasi berarti kering di wilayah pipi dan berminyak di wilayah wajah T.
Tanpa panjang-lebar lagi, langsung saja berikut ulasannya.
Klaim Produk
Pertama, aku pengen bilang kalau produk ini termasuk dalam sleeping mask atau overnight mask. Jadi, penggunaannya hanya dibiarkan sampai pagi saja setelah memakai pelembab, kemudian dibasuh di pagi harinya.Produk ini diklaim mengandung antioksidan tinggi yang berasal dari melon (honeydew) dan memberikan sensasi menenangkan dari bunga chamomile.
Keduanya dipercaya bekerja untuk membuat kulit menjadi lebih muda selama kita tidur. Selain itu, masker ini cocok untuk kulit kering.
Namun, ketika kubaca-baca review orang-orang Indonesia yang memiliki kulit kering, cukup banyak orang yang memiliki kulit kering tidak suka produk ini.
Hal yang sering mereka laporkan adalah kurang melembabkan, panas, dan gatal-gatal.
Kalau untukku, produk ini memang agak panas dan cekit-cekit ketika pertama kali diaplikasikan. Mungkin itu tandanya produk sedang menyesuaikan diri karena hal itu tidak terjadi ketiga kalinya.
Selain itu, panas dan cekit-cekitnya itu tidak sampai menyebabkan kemerahan dan terjadinya tidak sampai semenit.
Jadi, simpulanku adalah ketidakcocokan orang-orang itu kemungkinan berhubungan dengan cara penggunaan mereka yang salah. Ingat, masker ini dipakai setelah memakai pelembab, bukan tanpa pelembab.
Lalu, bisa saja panas dan cekit-cekit itu terjadi karena kondisi kulit mereka memang sedang kurang bagus. Pelembab mereka kurang melembabkan dan sebagainya.
Hasilnya di Kulitku yang Kombinasi
Aku yang baru pertama kali memakai sleeping mask langsung dan kecanduan dengannya. Aku emang nggak tahu sleeping mask itu gimana. Apa memang seperti itu atau Freeman yang tokcer?
Jadi, di pagi harinya, kulitku langsung terasa empuk dan halus disentuh. Nggak perlu menunggu beberapa hari.
Kalau kata orang, pemakaian untuk kulit normal dan berminyak itu sedikit saja karena takutnya kulit bisa sangat berminyak kalau dipakai banyak-banyak.
Namun, aku pakainya normal. Tidak sedikit, tidak banyak juga. Cuma seperti aku pakai pelembab saja dan paginya mukaku baik-baik saja. Seharian juga tidak berminyak. Tapi jangan lupa paginya dibasuh, ya.
Kesan Saat Pertama Kali Pakai
Yang jelas aku langsung jatuh cinta sama produk ini. Mulai dari baunya sama packagingnya yang besar tapi tetapi bisa dipaksa masuk ke tas.
Jadi, baunya itu seperti jus melon campur susu. Manis gitu. Teksturnya kental sedikit berair. Jadi, ketika pertama kali diaplikasikan bisa langsung meresap walaupun tidak terlalu cepat.
Untuk harga dan volumenya, aku rasa masih wajar dan terjangkau. Pasalnya, untuk harga 135 ribu, kita sudah dapat 175 ml dan itu bisa tahan setahun lebih kalau dipakai seminggu sekali. Kalau pemakaiannya setiap hari ya pasti beda lagi.
Kalau kebanyakan, bisa juga dibuat bersama adik atau kakak, bahkan sekeluarga.
Kira-kira itu saja ulasanku tentang masker freeman honeydew chamomile. Intinya, aku suka semuanya, mulai dari kemasan, harga, bau, tekstur, sampai hasilnya.
Plus, masa kedaluwarsanya adalah 24 bulan setelah tube pertama kali dibuka. Sangat lama untuk ukuran 175 ml.
Aku mau beli lagi kalau sudah habis yang aku nggak tahu kapan, soalnya masih banyak aja tuh barang ^^
0 comments